foto ilustrasi
GULA77 - Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Medan Area (UMA) berinisial MA (20), dirampok, diculik dan diperk0sa. Setelah melampiaskan nafsu bejatnya, MA lalu dibuang para pelakunya ke tengah perkebunan PTPN II, Tunggorono, Kecamatan Binjai Timur, Binjai, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (4/9/2016). Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan, korban pertama kali ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan, tergeletak di tengah jalan kebun pada pukul 04.00 WIB. Tangan dan kakinya dalam kondisi terikat dengan mulut dilakban.
Ia tak mengenakan pakaian, hanya memakai telekung (mukena/pakaian shalat, Red). Tapi tak mengenakan pakaian dalam sama sekali. Oleh warga, korban lalu ditolong dan di bawah ke rumah. Setelah diberi pakaian layak, korban lalu diantar warga ke Polsek Binjai Timur untuk membuat laporan pada pukul 06.00 WIB. Diketahui, tiga warga yang menolong korban bernama Eka Syahputra, Rasheri dan Junaidi. Berdasarkan dari KTP-nya, korban diketahui warga Desa Gunung Para II, Kecamatan Dolok merawan, Serdang Bedagai (Sergai).
Ia selama ini kos di Jalan Letda Sujono, Gang Sukses No. 15, Medan Tembung, Medan. Usai menerima laporan korban, petugas Polsek Binjai Timur lalu turun ke lokasi penemuan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polres Binjai juga melakukan koordinasi dengan Polsek Kutalimbaru, Polresta Medan. Ini dilakukan karena korban ditemukan di kawasan Desa Glugur Rimbun, wilayah hukum Polsek Kutalimbaru. Saat dikonfirmasi, Kapolres Binjai AKBP Rendra M Salipu, membenarkan peristiwa tersebut.
Menurutnya, korban ditemukan warga di lokasi PTPN II yang memang sepi. Saat ditemukan warga, korban masih linglung dan trauma berat. Sebelum dibuang, korban sempat dibawa keliling ke sejumlah tempat, dan akhirnya dibuang di tempat itu. Setelah beberapa jam di Mapolres Binjai dan ditenangkan petugas, akhirnya korban bisa menjelaskan kronologis peristiwa pahit itu. Korban mengatakan, kasus itu berawal saat ia hendak pulang ke kosnya di Medan, Sabtu (3/9/2016) sekira pukul 14.00 WIB.
Dari rumahnya ia menumpang mobil taksi gelap, mobil Avanza warna hitam. Awalnya di dalam mobil ada beberapa penumpang lainnya. Tapi setelah sampai di Medan, tinggal ia seorang penumpang mobil tersebut. Tak lama kemudian, sopir menghentikan mobil tersebut di tempat sepi. Ia langsung mengancam akan membunuh korban sambil menodongkan parang. Pelaku yang belum diketahui namanya itu lalu mengikat kaki tan dangan korban. Ia lalu mengambil lakban warna kuning dan membekap mulut korban dengan lakban tersebut.
Tak sampai di situ, pelaku lalu membuka tas dan mengambil dompet korban berisi uang Rp 2 juta, kartu ATM dan HP merek Samsung. Aksi selanjutnya makin sadis. Pelaku lalu mempreteli semua pakaian korban hingga tanpa busana. Dengan buas, pelaku lalu memperk0sa korban hingga beberapa kali. Puas melakukan aksi terkutuk itu, pelaku mengambil telekung dan membungkus tubuh korban yang polos dengan pakaian shalat tersebut. “Kasusnya ditangani Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak),” tandasnya. (medansatu)
Anak Indonesia 12 Tahun Ini Jadi Mahasiswa Kanada
Ronaldinho Dikontrak Barcelona Lagi
Petugas Dinsos Dikeroyok Pengemis di Mal Citraland
Tidak ada komentar:
Posting Komentar