Selasa, 30 Agustus 2016

TV One Mendapat Ancaman Bom


GULA77 -  Kantor stasiun TV One di Jalan Rawa Terate II, Kawasan Industri Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur, mendapat ancaman bom, Selasa (30/8). Akibatnya, untuk mencegah hal yang tak diinginkan, hampir sebagian besar karyawan memilih keluar mencari tempat aman. Kapolsek Cakung, Kompol Armunanto Hutahean mengatakan, ancaman bom itu sendiri terjadi sekitar pukul 20:00.

Kala itu, seorang sekuriti atas nama Solihin, 40, yang menerima telepon dari orang tak dikenal. “Telepon yang berdering di lobi depan kantor diterima salah seorang petugas keamanan,” katanya, Selasa (30/8) malam. Dari pengakuan Solihin, kata kapolsek, yang berbicara adalah seorang pria.

Disitu, laki-laki yang berbicara berucap “mengatasnamakan negara Islam, bahwa gedung ini sudah ada bom” dan setelah itu langsung menutupnya. “Dari situ, si petugas langsung melaporkan hal tersebut ke komandannya dan diteruskan ke Polsek Cakung,” ujar Armunanto.

Pihaknya yang mendapat laporan itu, lanjut kapolsek, langsung menghubungi piket gegana. Hingga saat ini, penyisiran masih terus dilakukan petugas atas ancaman bom tersebut. “Petugas masih menyisir TKP, nanti kami laporkan kembali,” ungkap kapolsek.(poskota)

Sewa Seribu Taksi Berisi Iklan Maaf ke Istrinya
Atletico Beri Peringatan Pada Antoine Griezmann
Pemkot Jakarta Selatan Beri Warga Bukit Duri SP1 





Minggu, 28 Agustus 2016

Gatot Brajamusti dan Istrinya Digerebek Saat Nyabu


GULA77 - Team gabungan Satgas Merah Putih, Polres Mataram dan Polres Lombok Barat melakukan penangkapan Ketua Umum Parfi Gatot Brajamusti yang baru saja terpilih untuk ke 2 kalinya. Penggerebekan dlakukan pada Minggu malam, 28 Agustus 2016 sekitar pukul 23.00 Wib. Gatot terpilih dalam kongres yang dilakukan dari tanggal 24-28 agustus 2016, di Hotel Golden Tulip, Jalan Jendral Sudirman No 4, Selaparan, Kota mataram NTB.

Selain Gatot, petugas gabungan juga menangkap istri ketiga Gatot, Dewi Aminah, yang dinakihi sejak 13 Agustus 1995. Kedua Pelaku ditangkap di kamar hotel Golden Tulip kamar 1100. Petugas menemukan satu buah klip plastik yang berbentuk kristal putih di duga sabu dan alat hisap sabu.

Menurut Kabid Humas Mabes Polri, Irje Boy Rafli Amar, berdasarkan hasil keterangan pemeriksaan tersangka Gatot Braja Musti dan Dewi Aminah, tim Satgasus Merah Putih dibawah pimpinan AKBP Hengky Haryadi dan AKBP Heri Herryawan bersama 20 orang anggota melakukan pengeledahan terhadap rumah tersangka di jalan Jalan Niaga Hijau X No 1 Pondok Pinang, Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Ditemukan beberapa barang bukti, 30 jarum suntik, sembilan buah bong sebagai alat hisap sabu, tujuh buah cangklong sebagai alat hisap sabu, 39 buah korek dan satu bungkus pisikotropika jenis sabu yang diperkirakan berat 10 gram.(viva)

Remaja Meksiko Tewas Setelah Dicupang Pacarnya
Mourinho Mengamuk di Carrington Markas Latihan MU
Ucapannya Kasar, Ahok Tetap Didukung Ibu-ibu





Sabtu, 27 Agustus 2016

Samarkan Ganja Dengan Kopi, Trio Mahasiswa Diringkus Polisi


GULA77 - Trio mahasiswa terpaksa digelandang ke Mapolrestabes Makassar karena aksinya menyelundupkan narkoba jenis ganja seberat 4 kilogram. Dengan cara menyamarkan bau ganja dengan serbuk kopi, paket ganja tersebut dikirim via Pos Indonesia ke Bukit Manggala Permai Blok C No 2 Makassar.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Rusdi Hartono, dalam rilis pengungkapan kasus di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (27/8) petang tadi, mengungkapkan, ketiga mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar ini sudah kali kedua memasok ganja dari Provinsi Aceh. Pertama kali mereka memasok dari Aceh, mereka berhasil meloloskan ganja seberat 1 kg.

Namun beberapa waktu lalu, pihak Polrestabes Makassar mendapat informasi dari Bareskrim Mabes Polri terkait adanya pengiriman ganja via Pos Indonesia dengan tujuan Makassar. “Setelah mendapat informasi itu, kami langsung melacak alamat tujuan paket dan langsung melakukan penangkapan terhadap tiga tersangka ini,” jelas Rusdi.

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Andi Oddang Alias Odang (22) alamat Perumahan Bukit Manggala Permai Blok C2 Nipa-nipa Lama Kel. Antang Kec. Manggala Makassar. Andi Rian Kurniawan alias Rian (22) warga BTN Bulurokeng Permai Blok G2 No 12 Makassar, dan Anugrah (21) alamat Bukit Manggala Permai blok C No 2 Makassar.

Adapun kronologi penangkapannya, anggota Resmob Polrestabes Makassar melakukan penyelidikan terhadap alamat tujuan pengiriman ganja tersebut. Saat paket sampai di tujuan dan diterima oleh seseorang, anggota Resmob Polrestabes Makassar langsung melakukan penggerebekan dan menangkap pelaku bersama barang buktinya. Dari hasil interogasi terhadap Oddang, dirinya mengaku melakukan pemesanan seberat 4 kg tanpa modal.

Sekali mengedarkan ganja kering itu, ia mematok harga Rp 800 ribu per paketnya. “Nanti setelah laku semua, baru uangnya dikirim. Per kilonya dipatok harga Rp 4 juta. Saya dan teman mengedarkan ganja di Makassar dan sekitarnya,” kata Oddang. Ketiganya dikenakan pasal 111 Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.(kriminalitas)

 18 Tahun Bersama Timnas, Keane Umumkan Pensiun
Berantas Bandit Narkoba, Jangan Takut HAM
Ahok Resmikan Empat Lapangan Futsal di Monas 





Jumat, 12 Agustus 2016

Karena Miskin, Gadis 9 Tahun Dijual Ibunya Rp 5 Juta


GULA77 - Seorang ibu berinisial M tega menjual anak perempuannya telah berusia 9 tahun, Al, seharga Rp 5 juta. Motifnya ekonomi, berdalih miskin dan tak sanggup membiayai anaknya perempuanya. Kasus human trafficking ini diungkap oleh Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kepulauan Riau (Kepri).

Saat ini kasusnya tengah didalami Polresta Barelang. Seperti dilansir batamnews.co.id (grup medansatu.com), Sabtu (13/8/2016), kasus terungkap saat KPPAD Kepri mendampingi penganiayaan yang dialami Al. Bocah itu disekap di dalam rumah, tak boleh sekolah dan wajib mengerjakan seluruh pekerjaan di rumah itu oleh Y, yang belakangan diketahui bukan ibu kandungnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, akhirnya terungkap Al dijual ibunya, M, kepada Y. Gilanya, M berusaha menghilangkan asal-usul anak kandungnya tersebut. “M mengaku menerima uang Rp 5 juta dari Y, ini telah kami laporkan ke Polresta Barelang.

Dia terlibat dalam kasus ini, juga menghilangkan asal-usul anak,” ujar Komisioner KPPAD Kepri, Erry Syahrial. Kini, Al berada dalam pengawasan KPPAD, gadis malang itu dititipkan di Rumah Penitipan Sosial Anak (RPSA) Batam. “Kami akan mengawasi proses hukum kasus ini,” terangnya.(medansatu)

Majikannya Meninggal, Anjing ini Tetap Setia
Ronaldo Segera Resmikan Hotel Miliknya di Lisbon
Hari Kemerdekaan, Ancol Siapkan 171 Batang Pinang





Kamis, 11 Agustus 2016

Harta Profesor Dikuras Mantan Istri Bersama Kekasihnya


GULA77 - Terbukti menguras ATM seorang profesor hingga puluhan juta. Terdakwa Lucky Yulianita Sari (34) yang tak lain adalah mantan isteri sang profesor dihukum delapan bulan. Terdakwa dalam melakukan aksinya tidak sendirian, dia dibantu sang kekasih yakni Eko Wahyudi yang juga divonis sama. "Menghukum terdakwa dengan hukuman delapan bulan penjara," ujar hakim Harijanto dalam putusannya, Kamis (11/8/2016).

Tuntutan tersebut lebih ringan empat bulan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Samsu Effendi yang menuntut pidana penjara selama satu tahun. Perlu diketahui, nama profesor itu adalah Mustadlo, seorang dosen sebuah universitas negeri di Surabaya yang tinggal di Granit Kumala Perumnas Kota Baru Driyorejo. Sementara mantan istri yang menggarongnya adalah Lucky Yulianita Sari (34), warga Jalan Lidah Wetan, Lakarsantri.

Dan kekasihnya Lucky adalah Eko Wahyudi (22), warga Jalan Lettu Suyitno, Mulyoagung, Bojonegoro. Sebelum diperistri Mustadlo, Sari memang bekerja sebagai terapis di sebuah tempat pijat di kawasan Manyar, Surabaya. Dari pertemuan itulah mereka kemudian intens berhubungan dan akhirnya menikah. Awal menikah, hubungan mereka masih baik. Bahkan Sari dibelikan sebuah mobil. Seiring waktu, pernikahan mereka mulai hambar.

Tidak adanya anak menjadi salah satu sebab hambarnya pernikahan mereka. Untuk mengharmoniskan hubungan, mereka mengangkat anak. Pernikahan itu sedikit hangat. Namun hubungan mereka mengendur lagi. Kali ini penyebabnya adalah rasa sayang Mustadlo dirasa oleh Sari sudah tidak seperti dulu lagi. Secara kebetulan datanglah Eko. Eko sendiri dipekerjakan sebagai sopir karena Mustadlo saat itu sedang sakit sehingga tidak bisa menyetir sendiri.

Karena sering bertemu, Eko dan Sari jadi lebih dekat. Kedekatan itu membuat Sari berani curhat kepada Eko, termasuk curhat masalah pribadinya. Dari curhat itu diketahui jika pernikahan Sari indah pada awalnya. Setelahnya, Sari tidak dinafkahi secara lahir. Selain lahir, ternyata nafkah batin juga tidak diberikan oleh Mustadlo.

Mustadlo diketahui mempunyai diabetes. Dari situlah Sari kemudian mengajukan cerai. Sempat pisah ranjang, surat cerai akhirnya turun pada Desember 2015. Setelah bercerai, Sari yang sebelumnya dekat dengan Eko akhirnya berpacaran dengan Eko. Namun Sari masih mempunyai dendam kepada Mustadlo. Pasalnya Mustadlo sudah enggan mengurusi anak angkatnya lagi.

Sari kemudian memanfaatkan Eko yang masih bekerja sebagai sopir Mustadlo. Sari menyuruh Eko mengambil kartu ATM Mustadlo. Setelah ATM didapat, dikuraslah isi ATM tersebut. Selama tiga hari, sebanyak Rp 52 juta uang Mustadlo dikuras. Uang itu dibuat untuk bersenang-senang dan berbelanja barang seperti perhiasan, ponsel, dan jam tangan.(beritajatim)

Setelah Lolos dari Maut dan Menang Lotere
Michael Ballack Nyaris Merumput di Indonesia 
Pukul Warga Arab, Petugas Imigrasi Dihukum 





Selasa, 09 Agustus 2016

Pesta Ulang Tahun Siswi SMAN 3 Tanjung Balai Berakhir Dengan Tragis


GULA77 - Siswi SMA Negeri 3 Tanjung Balai, Sumut, diperkosa satpam hotel hingga tewas. Kasus ini sedang diintensifkan Polres Tanjung Balai. Ada fakta baru terkait tewasnya siswi SMAN 3 Tanjung Balai, DNA, yang tewas di hotel saat pesta ulang tahun bersama temannya. Fakta ini terungkap setelah petugas Polres Tanjung Balai menangkap seorang tersangka berinisial HS.

“Kasusnya masih terus didalami. Saat ini kita telah mengamankan seorang tersangka,” kata Kapolres Tanjungbalai AKBP Ayep Wahyu Gunawan melalui Kasubbag Humas AKP Y Sinulingga seperti dilansir metroasahan, Selasa (9/8/2016). AKP Sinulingga lalu menjelaskan kronologis tewasnya siswi SMA itu.

Menurutnya, pesta berujung petaka itu berawal saat korban janjian dengan teman sekolahnya, IP, untuk merayakan ulang tahun di Karaoke di hotel yang ada di Jalan Sudirman, Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar, Sabtu (6/8/2016) lalu. Keduanya masuk ke dalam tempat hiburan malam itu selepas maghrib. Tak lama kemudian, sejumlah teman mereka yang lain ikut bergabung.

Diduga ada sesuatu yang dikonsumsi korban, tiba-tiba saja ia tak sadarkan diri di tengah pesta ulang tahun itu. Korban kejang-kejang, mulutnya mengeluarkan buih. Teman-temannya yang panik lalu memanggil satpam. Oleh satpam itu, korban disarankan dibawa ke dalam kamar untuk ditenangkan. Bersama satpam itu, IP membopong tubuh korban ke dalam kamar. Kepada IP, satpam itu meminta agar pakaian korban dibuka.

IP pun menuruti permintaan satpam itu, hingga tinggal celana dalam yang ada di tubuh korban. Satpam itu lalu memandikan korban, dia berdalih agar korban segera siuman. “Satpam tersebut menganjurkan kepada IP agar korban dimandikan. Lalu baju korban dibuka, satpam itu pun memandikan korban, tubuhnya diletakkan di lantai beralaskan selimut,” tambah Sinulingga.

Usai dimandikan, tubuh korban dibaringkan ke tempat tidur. Sedangkan IP yang juga pusing berat diminta satpam itu untuk tidur. Sementara satpam itu mengatakan akan memijat korban agar cepat sadar. “Saat itu korban hanya mengenakan celana dalam, diduga saat IP tertidur, satpam itu memperkosa korban,” tambahnya.

Beberapa jam kemudian, IP terbangun. Ia melihat korban masih ada di sebelahnya dalam kondisi tanpa busana dan masih pingsan, sementara darah mengalir dari kemaluannya. Korban lalu dibawa IP ke Rumah Sakit (RS) Husada, dan menelepon orang tuanya. Karena kondisinya terlalu parah, nyawa korban tak terselamatkan setelah beberapa saat ditangani petugas medis. “Sembari menunggu hasil otopsi, kita terus melakungan pengembangan,” tandasnya.(medansatu)

Selamatkan Nyawa Istrinya Malah Ditusuk
10 Pemain Termahal Dunia Saat Ini
Pengamen Salah Tangkap Ingin Buka Usaha





Senin, 08 Agustus 2016

Polres Malang Berhasil Meringkus Komplotan Pengandakan Uang Sebesar Rp 1,3 Miliar


GULA77 - Tim Jatanras Reserse Kriminal Polres Malang berhasil meringkus dua orang tersangka pengganda uang palsu. Kedua pelaku atas nama Hilman Sanjaya alias Gus Ali (42), warga Jalan KH.Malik, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Serta M.Effendi alias Gus Mad (45), warga Jalan Banyuanyar, Desa Ketawang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Dari tangan kedua tersangka, Polisi menyita barang bukti berupa uang pecahan seratus ribu rupiah senilai lebih dari Rp.1,3 miliar rupiah dan mobil Honda Jazz nopol W 776 S milik rental. Selain kategori uang palsu, ratusan lembar di antaranya berupa uang mainan. Dalam kertas uang tersebut bahkan tertulis uang souvenir.

Kepala Reserse Kriminal Polres Malang, AKP Adam Purbantoro pada awak media, Senin (8/8/2016) sore menjelaskan, pelaku adalah komplotan pengganda uang palsu. “Untuk menjerat korbanya, pelaku menyakinkan pada korban jika bisa menggandaan uang melalui sebuah ritual khusus,”  ungkapnya. Menurut Adam,  kedua tersangka di tangkap di sebuah hotel di kawasan Gunung Kawi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang.

Modus operandi tersangka, setelah korban seorang pasangan suami istri bernama Rani dan Ipal warga Jawa Barat, mendatangi pelaku jika berniat mencari obat untuk bisa menyembuhkan penyakitnya. Namun oleh tersangka, korban justru di pameri uang satu tas senilai Rp 1,3 miliar. “Uang yang ditunjukkan pada korban ini palsu. Uang mainan dan souvenir. Guna menyakinkan korban, uang palsu itu ditunjukkan sekilas saja,” paparnya.

Pada korban, tersangka berdalih bisa menggandakan uang cukup banyak. Setelah korban tergiur, barulah kawanan tersangka ini beraksi dengan ritual khusus. “Dari pemeriksaan korban diminta membayar Rp. 8 juta jika ingin dapat uang banyak. Dilain tempat, tersangka ini juga meminta Rp. 20 juta dan Rp. 15 juta dari para korbanya,” terang Adam. Ia menambahkan, dari hasil penyidikan, kawanan tersangka sudah beraksi lebih dari 5 kali.

Uang palsu itu di dapat dari seseorang. Karena kualitas uang palsu sangat buruk, kawanan tersangka hanya menunjukkan sekilas pada korbanya dan berjanji bisa menggandakan uang dengan ritual khusus lebih dahulu. “Komplotan tersangka sudah beraksi di 5 tempat. Di antaranya 2 kali beraksi di Jakarta dan Surabaya 3 kali. Kedua pelaku kita jerat pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan hukuman maksimal lima tahun penjara,” pungkas Adam.(beritajatim)

Keluar Dari Bank, Duit Rp.714 juta Nyaris Raib
Pogba Menjalani Tes Medis di Man United
Komunitas Penyapu Ranjau Paku Diancam




Sabtu, 06 Agustus 2016

Gerebek Narkoba, Puluhan Warga Mengamuk Sepeda Motor Polisi di Bakar


GULA77 - Puluhan warga Medan Marelan mengamuk. Mereka menyerang polisi yang menangkap tersangka pengedar sabu. Tak cuma itu, sepeda motor polisi juga mereka dorong ke tengah jalan lalu dibakar hingga tinggal rangka. Peristiwa ini terjadi di Lingkungan XXI Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Marelan, Medan, Sabtu petang (6/8/2016).

Meski diserang warga namun polisi tetap berhasil membawa tersangka pengedar narkoba dan menangkap provokator yang menghasut warga. Kejadian berawal saat sejumlah petugas Satres Narkoba Polres Belawan menggerebek rumah seorang wanita pengedar sabu berinisial Sup (50). Meski melakukan perlawanan, petugas akhirnya berhasil menangkap wanita paroh baya tersebut.

Namun saat akan membawa Sup ke Mapolres Belawan, tiba-tiba saja ada seorang pria yang diketahui bernama Ijal memprovokasi warga. Ia meneriaki petugas dengan sebutan rampok. Warga pun terpancing dan melempari petugas dengan batu. Sejumlah warga bahkan terlihat mengejar petugas. Pria provokator itu akhirnya berhasil ditangkap. Bersama Sup, ia lalu digelandang petugas.

Warga yang emosi lalu mendorong sepeda motor milik Aipda Johanes Simanjuntak ke tengah jalan dan membakarnya. Setelah api dapat dipadamkan, sepeda motor Aipda Johanes dibawa ke Mapolres Belawan sebagai barang bukti. Sementara dari tangan Sup, petugas berhasil mengamankan barang bukti 10 gram sabu. “Kasusnya masih kita kembangkan,” kata Kasat Res Narkoba Polres Pelabuhan Belawan, AKP Dedi Kurniawan, saat dikonfirmasi wartawan.(medansatu)

Natasha Obama Magang di Restoran Seafood
Memphis Depay Senantiasa Menunjukkan Gaya Hidup Mewahnya
Puluhan WNA Asal Afrika Terjaring Razia di Tanah Abang





Kamis, 04 Agustus 2016

Tak Tahan Melihat Kemolekan Tubuh Korban, I Made AS Berujung Dipenjara


GULA77 - Nekat ingin berhubungan intim dengan istri orang, pria bernama I Made AS alias Pak Mio (27) berujung meringkuk di sel tahanan Mapolsek Baturiti, Tabanan. Pelaku kedapatan menyentuh organ intim korban berinisial NME. Kapolsek Baturiti Kompol Gede Made Surya Atmaja membenarkan adanya kejadian tersebut dan kini pelaku masih diperiksa penyidik.

"Ya benar, ada laporan tentang kejadian itu pada hari Rabu kemarin. Pelaku sudah kami amankan," katanya, Jumat, Agustus 2016. Kejadian bermula saat NME bersama anaknya sedang berada di ladang untuk menanam buncis sekira pukul 09.00 Wita, Rabu 3 Juli 2016. Lalu pelaku berada di tempat yang sama untuk berburu burung. Melihat kemolekan tubuh NME, I Made AS berniat melakukan hal bejat. Padahal ketika itu ada anak korban yang mendampingi.

Lantas, pelaku memberanikan diri mendekat dan berpura-pura menanyakan suami NME. NME pun menjawab bahwa suaminya sedang kondangan, dan tanpa basa-basi lagi pelaku mulai merayu perempuan beranak satu itu, namun korban menolaknya. Tak berhenti sampai di situ, pelaku juga sempat merayu korban berkali-kali untuk mau melakukan hubungan intim tersebut. Tak puas dengan penolakan korban, I Made AS merayu kembali dengan melakukan modus lain dengan berpura-pura meminjam korek api pada pukul 14.00 wita.

Spontan pria yang diketahui masih memiliki hubungan erat dengan korban itu langsung memeluknya dan tangan kirinya memegang organ vital hingga NME tersungkur. Sang anak yang melihat kejadian tersebut lantas berteriak dan menangis hingga akhirnya pelaku melepaskan dekapannya dan langsung lari terbirit-birit. Kemudian, korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Baturiti dan pelaku langsung diamankan petugas.(beritacenter)

Wanita ini Tak Pernah Mandi Selama 30 Tahun
Ibra Kirim Mobil Mewahnya ke Manchester
Tambora Kampung Terpadat se-Asia Tenggara 





Rabu, 03 Agustus 2016

Astagfirullah! Demi Mendapatkan Uang Asuransi, Anak Tabrak Ibu Kandungnya Hingga Tewas


GULA77 - Demi mendapatkan uang asuransi, seorang anak di Balige, Toba Samosir (Tobasa), Rikardo Parinando Pardede (26), tega menabrak ibu kandungnya sendiri, Ratina br Tampubolon (54), hingga tewas mengenaskan. Usai menabrak mati ibu kandungnya, Rikardo pun merekayasa kasus pembunuhan berencana itu.

Ia merekayasa seolah-olah ibunya tewas akibat tabrak lari di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Balige-Tarutung, Taput, tepatnya di Desa Longat, Kecamatan Balige, Tobasa. Warga Desa Hauma Bange, Kecamatan Balige, ini ditabrak dari belakang saat berjalan kaki usai berjualan kacang rebus. Kondisinya sangat mengenaskan.

Di mayatnya terdapat luka robek di bagian kening, luka di mulut dan pinggul remuk. Informasi yang dihimpun, Kamis (4/8/2016) menyebutkan, kasus ini terjadi pada Jumat malam (29/7/2016), dan baru terungkap oleh Polres Tobasa, beberapa hari kemudian. Awalnya Rikardo berhasil mengelabui polisi dengan sandiwaranya. Saat olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan mobil pick up Nopol BK 8044 DD yang terperosok ke parit.

Tapi pemilik mobil tak diketahui, dan diduga telah melarikan diri. Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, akhirnya diketahui mobil tersebut milik Rikardo, anak kandung korban. Namun polisi tak langsung menuduh Rikardo, dan memilih melakukan penyelidikan secara mendalam. Apalagi Rikardo terlihat sangat bersedih, ia juga menangis histeris saat ibunya dikuburkan.

Namun warga desa sudah kalap, berdasarkan kejanggalan yang ditemukan, mereka yakin Rikardo-lah pelaku pembunuhan ibunya sendiri. Untuk menghindari aksi anarkis warga, polisi kemudian mengamankan Rikardo. “Kalau tidak diamankan, begitu selesai penguburan almarhum, dia (Rikardo) mungkin jadi bulan-bulanan warga. Sebab warga sudah geram,” tutur Binahar Napitupulu, tokoh pemuda di Balige, seperti dilansir metrosiantar, Kamis (4/8/2016).(medansatu)

Mengayuh Sepeda Gerobaknya Selama Tiga Tahun
Model Seksi Bongkar Rahasia Messi Diatas Ranjang
50 Gerobak Dagang Dibagikan Untuk Penghuni Rusun Pesakih





Senin, 01 Agustus 2016

12 Remaja Diperkerjakan Sebagai Trapis di Panti Pijat, Diiming-imingi Gaji 20 Juta


GULA77 - Sebanyak 12 remaja berusia 12 hingga 15 tahun dipekerjakan sebagai terapis di panti pijat esek-esek di Bali. Ke-12 remaja ini juga mengaku ditipu oleh perekrut dengan diiming-imingi gaji hingga Rp 20 juta per bulan ditambah fee sebesar Rp 100 ribu untuk sekali melakukan terapi dan kebebasan pulang kampung kapan saja mereka mau.

“Namun mereka hanya digaji Rp 6 juta ditambah uang tip Rp 100 ribu,” kata Kasubdit III Dirtipidum Bareskrim Polri, Kombes Umar Surya Fana kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/8). Bukan hanya itu, anak-anak tersebut juga tak boleh keluar penampungan selama 24 jam dengan alasan untuk dikarantina.

“Perlakuan yang mereka terima sungguh tidak layak, seperti disakiti dan kadang dilecehkan secara seksual,” tambahnya. Ke-12 remaja itu berasal dari beberapa daerah seperti Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan. Sayangnya, hingga kini, dalang di balik bisnis esek-esek ini belum juga tertangkap.

Jika ditangkap, pelaku akan dijerat sesuai dengan sangkaan primer Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara minimal lima tahun dan subsider undang-undang TPPO dengan ancaman hukuman minimal tiga tahun penjara. “Kami belum bisa beri tahu di mana tempatnya, karena ini memerlukan penyelidikan secara intensif. Jika tertangkap, maka akan kami beberkan siapa pelaku dan di mana lokasi panti pijatnya,” ungkap Umar.(kriminalitas)

Terkatung-katung 10 Hari di Bandara Akibat Cinta Online
Mantan Bintang Inter Milan dan Brasil Kini Hidup Melarat
Bisnis Pakaian Bekas Meraih Miliaran Dengan Tulisan SNI