Jumat, 14 Oktober 2016

Begal di Medan Kian Sadis, Mobil Dibawa Kabur, Korban Dibunuh dan Mayatnya Dibuang di Kebun Tebu


GULA77 - Identitas korban pembunuhan sadis yang mayatnya dibuang ke Kebun Tebu PTPN II Hamparan Perak, Kamis (13/10/2016), terungkap. Mayat korban yang sempat dinyatakan tanpa identitas (Mr X) tersebut, diduga kuat merupakan korban pembunuhan komplotan begal.

Informasi yang dihimpun medansatu.com dari kepolisian, Jumat (14/10/2016) menyebutkan, korban merupakan warga Jalan Pertahanan, Patumbak, persisnya warga Dusun V, Gg Indah, Desa Patumbak Kampung, Kecamatan Patumbak.

Dugaan korban dibunuh komplotan begal muncul karena mobil pick up yang kemarin dibawanya tak ditemukan di lokasi, dan tak diketahui keberadaannya. “Ya, siang ini akan dibawa keluarganya ke rumah duka dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sumut.

Nama korban belum tahu pasti saya bang, tapi yang jelas warga Patumbak,” ujar seorang personel Polsek Patumbak. Sebelumnya diberitakan, mayat korban pembunuhan dibuang ke perkebunan tebu PTPN II, Desa Bulu Cina, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (13/10/2016).

Saat ditemukan kondisinya sangat mengenaskan. Tubuhnya penuh luka, mata dan mulut dilakban, kedua tangan terikat ke belakang, kaki koyak dan leher ada bekas tusukan. Sementara di sebelahnya ditemukan sebilah pisau berlumuran darah.(medansatu)


Mantan Juara Dunia Indonesia Siap Naik Ring Lagi
Son Terpilih Jadi Pemain Terbaik EPL September
Sejumlah Aktivis Minta Ahok Tertibkan Pasar Satwa 

Rabu, 12 Oktober 2016

Telat Pulang Sekolah, ABG di Kendal Diperkosa Ayah Kandung


GULA77 - Seorang buruh tani di Kendal, Jawa Tengah, tega memerkosa anak kandungnya sendiri di dalam rumahnya. Korban yang masih duduk di bangku SMP  diancam dibunuh jika menceritakan kepada ibunya.

Buruh tani bejat itu berinisial B (37), warga Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Dia delapan kali memerkosa anaknya KNK (16). Pelaku mengaku awalnya kesal dengan anaknya yang tidak langsung pulang seusai sekolah.

Saat anaknya pulang diketahui ada bercak merah di seragamnya, curiga dengan hal tersebut pelaku kemudian memeriksa kemaluan korban. Hal ini justru memicu pelaku untuk memerkosa anak kandungnya sendiri dan mengulanginya beberapa kali di dalam rumah.

Saat itu, kondisi rumah sepi karena istrinya bekerja di sawah. Kapolres Kendal AKBP Maulana Hamdan mengatakan, pelaku mengancam korban yang merupakan anak kandungnya akan dibunuh jika menceritakan kejadian ini ke ibunya.

 "Pelaku delapan kali melakukan aksi bejatnya dan sempat menjadi buronan polisi hampir setahun," ujarnya, Selasa (11/10/2016). Hingga kini, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Kendal. Pelaku bakal dijerat dengan UU Perlindungan Anak serta kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.(sindo)

Senin, 10 Oktober 2016

Sembilan ‘Pengganjal” Kartu ATM Diamankan Polisi


GULA77 - Tim Buser Unit Reskrim Polsek Kalideres Jakarta Barat dipimpin Kepala unit Reskrim Polsek Kalideres AKP. H. Khoiri, SH. MH mengamankan kelompok pelaku ganjal kartu ATM yang beroperasi di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi Senin(10/10/2016). Modus pelaku adalah dengan mengganjal lubang kartu ATM dan berpura pura sebagai costumer service.

Sembilan tersangka yang diamankan adalah I (29) sebagai driver, Z (27 ) sebagai driver, BH (35) sebagai penukar kartu ATM, HK (33) sebagai pencatat nomor PIN, EK (33) sebagai pengganjal mesin ATM dan mencatat nomor PIN, MK (28) sebagai pengganjal mesin ATM dan menukar Kartu ATM, ID (30 sebagai pengganjal mesin ATM, BH (32) sebagai pengganjal mesin ATM dan seorang perempuan berinisial Y sebagai penerima hasil kejahatan.

Pelaku diamankan dari apartemen di Jalan Daan Mogot Cengkareng Jakarta Barat. Dari tersangka disita 4 Kartu ATM BCA, 3 Kartu ATM BRI, 4 Kartu ATM BNI, 4 buku Tabungan Bank Mandiri, 1 buku Tabungan Simpedes BRI, 2 unit HP Samsung, 4 jam tangan, 2 batang tusuk gigi, 1 gergaji besi yang sudah dimodifikasi, 1 unit mobil Toyota Avanza B-1248-UFJ, 1 unit mobil Daihatsu Feroza B-1880-NF dan 1 unit mobil Daihatsu Terios B-1714-FFL.

Keberhasilan mengungkap kasus ini berawal dari laporan korban yang ditindaklanjuti oleh Tim Buser Polsek Kalideres. Dari hasil rekaman CCTV , Tim Buser mendapat gambar pelaku dan nomor polisi kendaraan yang digunakan oleh pelaku.

Selanjutnya Tim Buser Polsek Kalideres dipimpin oleh Kanit Reskrim, mendatangi alamat kendaraan tersebut dan mengamankan seorang pelaku, yang kemudian memberikan informasi keberadaan pelaku lainnya di apartemen. Untuk saat ini pelaku berikut barang bukti telah diamankan ke Polsek Kalideres guna menjalani proses penyidikan lebih lanjut.(poskota)

Sabtu, 08 Oktober 2016

Lagi Asyik Menuju ke Surga Dengan Wanita Lain, Pejabat ini Digerebek Istrinya Dan Orang Sekampung


GULA77 -  Pejabat Kantor Bupati Banjarbaru digerebek istrinya saat sedang asyik ‘main’ dengan wanita lain di kamar. Pejabat itu berinisial IS, ia digerebek istrinya, IR, yang ditemani kepala lingkungan (kepling) plus orang sekampung di rumah milik wanita idaman lain (WIL) nya, FR, di Jalan Kuda Kencana 10 Wengga, Kelurahan Guntung Manggis, Banjarbaru, Kalimantan Barat (Kalbar).

Melihat suaminya berada di pelukan wanita lain, IR mengamuk hebat. Ia hampir saja memukuli suaminya dan wanita itu. Untungnya aksi anarkisnya bisa diredam kepling. Sementara IS tak bisa berkutik karena belangnya sudah terungkap. Namun saat diinterogasi warga, IS masih bisa berkilah. Ia mengaku telah menikah siri dengan FR yang merupakan bawahannya di kantor.

“Ini surat nikah saya, kami berdua sudah menikah,” katanya seperti dilansir jpnn.com, Jumat (7/10/2016). Namun, IS tak bisa berkilah setelah warga memperlihatkan surat cerai mereka berdua. “Bagaimana masih pasangan suami istri, sementara ada surat cerai,” ujar seorang warga. Sementara itu, IR mengakui bahwa IS memang pernah menikahi FR secara siri pada Januari 2016 lalu.

“Mereka cerai supaya status ASN tidak dicabut oleh inspektorat, ternyata hingga sekarang mereka masih berhubungan,” ungkapnya. <p>Tak lama kemudian, Bhabinkamtibmas Kelurahan Guntung Manggis Brigadir Fannan datang ke lokasi. Namun, IR ingin masalah tersebut diselesaikan kepolisian. “Saya hanya sebagai Bhabinkamtibmas, jika warga minta mengantar ke kantor maka kami bawa,” kata Brigadir Fannan.(jpnn)


Sirkuit Motegi Hadirkan Persaingan 2 Rider Wanita
Debut Southgate Bersama Three Lion Minta Tumbal
Dipungut Iuran Rp 165/bulan, Pedagang Lapor ke Ahok

Jumat, 07 Oktober 2016

Heboh..., Kanit Sabhara Polsek Ditangkap Polisi


GULA77 -  Institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali tercoreng akibat ulah anggotanya. Kali ini AKP Misdi yang menjabat sebagai Kanit Sabhara Polsek Binjai Kota, Sumut, ditangkap anggota Intelkam dan Propam Polres Binjai karena memiliki 50 gram sabu-sabu, Jumat (7/10).

Saat dilakukan penggrebekan di rumah tersangka Jalan MT Haryono, Lingkungan 2, Binjai Utara polisi tidak menemukan tersangka. Namun, barang bukti 50 gram lebih shabu diamankan. Penggerebekan di rumah AKP Misdi dipimpin langsung Kasat Intelkam Polres Binjai AKP Usrat Aminullah.

Awalnya, petugas mencurigai keberadaan dan aktivitas tersangka di luar jam dinas. Diduga kuat, AKP Misdi salah satu pengedar narkoba di Binjai. Alhasil, saat penggerebekan ditemukan sabu yang disimpan di dalam kotak penyemprot hama. Sementara AKP Misdi tidak tahu rumahnya digerebek dan sedang berada di Mapolsek Binjai Kota.

Setelah mendapati barang bukti tersebut, personil gabungan itu langsung bergerak ke Polsek Binjai Kota guna mengamankan AKP Misdi. Kapolres Binjai AKBP M Rendra Salipu, membenarkan penangkapan salah satu perwira di Polsek Binjai Kota itu.

“Tersangka masih menjalani pemeriksaan. Perbuatan AKP Misdi telah mencoreng institusi Polri di Binjai. Saya akan menindak tegas oknum Polres Binjai yang terlibat narkoba,”tegasnya. Perwira yang murah senyum itu juga meminta kepada penyidik Sat Narkoba untuk serius bekerja mencaritahu dimana saja AKP Misdi memasarkan narkoba di wilayah hukum Binjai.

“Saya sudah instruksikan agar diperiksa sejauh mungkin keterlibatan AKP Misdi dalam penjualan barang haram itu,”jelasnya. Sebelum menjabat sebagai salah satu perwira, AKP Misdi lebih banyak berkecimpung di Sat Brimob Poldasu Binjai. Bahkan dari pangkat Bintara, perwira ini ditugaskan di Brimob.

Hingga AKP Misdi menjadi Perwira, tepatnya berpangkat Iptu, dirinya juga bertugas di Brimob. Begitupun memasuki pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP). Misdi berpindah menjadi polisi umum.
Dibagian polisi umum, AKP Misdi sempat ditempatkan di Polres Binjai. Beberapa bulan tidak ada jabatan tetap, AKP Misdi mendapat job menjadi Kanit Shabara Polsek Binjai Kota.(poskota)


Sharapova Bakal Kembali Bertanding April 2017
Pemain Muda Yang Bakal Lebih Mahal dari Pogba
Ahok Minta PKL di Jakarta Memiliki Rekening Bank

Selasa, 04 Oktober 2016

Pemutar Film Porno di Videotron Ternyata Ahli ITE


GULA77 - Pelaku yang menampilkan video porno di videotron Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, Jumat (30/9) diamankan oleh jajaran Polda Metro Jaya. Pelaku pun langsung ditetapkan sebagai tersangka.

"Inisialnya SAR, lahir tahun 92, dia itu ahli ITE," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan, di Polda Metro Jaya, Selasa (4/10) malam. Iriawan mengatakan SAR diamankan oleh kepolisian di kantornya di PT Mediatrac di Jalan Senopati.

SAR bertugas mengenai analisis data. "Sebenarnya hari Sabtu sudah bisa geledah dan tangkap, tapi karena kendala soal perizinan geledah jadi tertunda, akhirnya tadi kita tangkap pelaku," pungkasnya.

Sebelumnya, Jumat (30/9) masyarakat yang melintasi Jalan Prapanca dikejutkan dengan tayangan video pornografi melalui videotron (papan reklame yang menayangkan video).

Durasi video tersebut cukup lama sehingga banyak masyarakat yang melintas terkejut dengan munculnya video tersebut, apalagi videotron itu berada dekat dengan kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

Video tersebut akhirnya dimatikan secara manual oleh pedagang soto yang tengah berjualan tidak jauh dari videoteon tersebut.(posmetro)


Kematian Towell Terus Gentayangi Pikiran Dale Evans
Karier Messi Indonesia Terganjal Aturan Transfer
Warga Kemang Temukan 2 Hewan Mematikan Saat Banjir

Senin, 03 Oktober 2016

Dihamili Pacar...., ABG ini Dibohongi Janinnya Laku Dijual Rp 14 Miliar


GULA77 - Lima hari membawa kabur anak perempuan di bawah umur , empat terduga pelaku dibekuk tim Unit Reskrim Polsek Citeureup. Tersangka FA, 16, warga Kampung Nyangkokot Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor, AA 18, pelajar SMA warga Kampung Tonggoh Desa Gunungsari Kecamayan Citeureup Bogor.

Sementara , AP 24, seorang mahasiswa tinggal di Kranggan Kecamatan Gunung Putri Bogor dan HS, 25, wirausaha yang tinggal di Kelurahan Kebon Baru Kecamatan Tebet Jakarta Selatan. Penangkapan Minggu (2/10) pukul 19.30 WIB di Jalan Raya Simpang Jomin Kota Baru Kabupaten Karawang.

“Pelaku yang kini ditahan, terancam Pasal 332 KUHP dan atau Pasal 81 jo pasal 76d UU RI No. 35 tahun 2014 perubahan atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,”kata AKP Faisal Pasaribu, Kapolsek Citeureup Senin malam.

Menurut Kapolsek AKP Faisal kasus ini, berawal Juli 2016, korban EN diajak berhubungan badan oleh pacarnya FA di semak-semak kawasan industri Branta Mulya Kecamatan Citeureup Bogor ini, rupanya membuat EN hamil. FA yang panik, lalu mengatur siasat jahat. “Korban dijemput FA Selasa 27 September sekitar pukul 15.30 WIB.

Alasanya mau diajak ke rumah temannya bernama AP. Dari sini mereka menuju rumah AA untuk diantarkan ke rumah seseorang yang bisa menukarkan janin secara ghaib dengan uang sebesar Rp14 miliar,”ungkap AKP Faisal. Korban menuruti semua kemauan pacarnya, karena sudah hamil tiga bulan.

Ia nekat menukarkan janin bayi dalam kandungannya, karena takut diketahui orangtua, rekan sekolah dan gurunya. Korban lalu diantar AP dan AA ke Semarang Jawa Tengah untuk menemui Pur yang berprofesi sebagai paranormal.

Sementara FA, pacar korban tidak ikut dalam rombongan yang menggunakan Toyota Avanza warna hijau nopol F 1407 HM yang dikemudikan HS. “Karena korban tidak pulang, orangtua lapor polisi. Setelah dilakukan penyelidikan, FA kami tangkap di Kampung Tonggoh Citeureup.

Dari hasil lidik diketahui, pelaku dan korban berada di sekitar Brebes mengarah ke Cirebon. Hari Minggu (2/10) sekitar pukul 19.30 WIB di Jalan Raya simpang Jomin Karawang, pelaku ditangkap ketika akan mengambil uang di ATM yang ada di minimarket.” Korban berhasil di selamatkan,”kata Kapolsek. Dari keterangan sementara, saat tiba di Semarang, paranormal yang akan ditemui ternyata tidak ada.

Korban dan pelaku akhirnya berputar-putar selama lima hari tanpa tujuan. Para pelaku yang tiba di Mapolsek Citeureup sekitar pukul 23.00 WIB, lalu dilakukan pemeriksaan dan di tahan. “Saat ini penyidik masih lakukan pemeriksaan atas saksi-saksi dan pelaku,”tandas AKP Faisal.(poskota)


Smith Yakin Dirinya 100 Persen Fit di Motegi
Setitik Noda Dalam Kemenangan Spurs Atas ManCity
Pemkot Jak- Bar Menyerah Tangani PKL di Asemka

Sabtu, 01 Oktober 2016

Wanita ini Terluka Parah Usai Dibegal Saat Menunggu Becak


GULA77 - Aksi begal kembali terjadi. Korban pun terus berjatuhan. Seperti yang dialami Reni Muliani (29). Warga Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, mengalami luka parah usai dibegal di Jalan Balai Kota, dekat Lapangan Merdeka, Medan, Jumat (30/9/2016).

Aksi kedua begal yang mengendarai sepeda motor itu terbilang nekat. Pasalnya, mereka beraksi di tengah keramaian. Sementara korban yang mengalami luka parah dilarikan petugas Polsek Medan Barat ke RSU Pirngadi, Medan.

Ia mengalami luka robek di bagian kepalanya. Kasus ini berawal saat korban pulang dari Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut). Ia kemudian berjalan kaki menuju sisi barat Lapangan Merdeka, persisnya di dekat Merdeka Walk.

Saat sedang berdiri menunggu becak, dua pelaku yang mengendarai sepeda motor memepetnya, lalu menarik tas sandangnya. Tak ingin harta bendanya melayang, korban pun melakukan perlawanan. Sempat terjadi tarik-menarik antara korban dan pelaku.

Sayang, korban kalah tenaga. Ia terhempas ke aspal saat berusaha mempertahankan tasnya. Begitu tas didapat, kedua begal itu langsung tancap gas, kabur ke arah Glugur.

Saat dikonfirmasi wartawan, Kapolsek Medan Barat Kompol Victor Ziliwu membenarkan kejadian itu. Menurutnya, personel Polsek Medan Barat masih menyelidiki kasus tersebut, dan korban belum membuat laporan. (medansatu)

Kamis, 29 September 2016

Habisi Pengikutnya, Dimas Kanjeng Bayar Eksekutor Rp 320 Juta


GULA77 - Dimas Kanjeng Taat Pribadi jadi tersangka pembunuhan eks pengikutnya, Abdul Ghani. Dia membayar Rp 320 juta ke eksekutor. "Dia diduga sebagai otak pembunuhan. Taat yang menyuruh menghabisi korban dan membayar ke pelaku sebesar Rp 320 juta," kata Kasubdit III/Jatanras AKBP Taufik Herdiansyah di Mapolda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Kamis (29/9/2016).

Abdul Gani merupakan warga Semampir, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Dia pernah menempati posisi sebagai Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng. Dalam penelusuran polisi, korban dihabisi karena dianggap tahu kedok Dimas Kanjeng.

Pembunuhan dilakukan di padepokan pada 13 April 2016. Korban dieksekusi oleh 10 orang suruhan Dimas Kanjeng. Jasad dibuang ke Wonogiri, Jawa Tengah. "Keterangan yang kita dapat, rencana pembunuhan itu sepengetahuan Dimas Kanjang Taat Pribadi. Yang memerintah membunuh Taat.

Yang memberikan uangnya juga Taat," ujar Taufik. "Tapi saat pembunuhan, Taat tak mengetahui langsung," tambahnya. Aksi kriminal itu akhirnya terbongkar. Dimas Kanjeng ditangkap polisi di padepokan pada Kamis (22/9) lalu. 1.300-an Personel dikerahkan. Saat ini, Dimas Kanjeng ditahan di Mapolda Jatim.(realita)


Stasiun Kereta Terbesar Dibangun di Tembok China
Pemain Berbakat Indonesia Dikontrak Klub Spanyol
68 Papan Reklame di JPO di Jakarta Tidak Berizin

Rabu, 28 September 2016

Rumah Kontrakan Produksi Ekstasi Digerebek BNN


GULA77 - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek rumah kontrakan yang di Jalan Gang Utama 1, RT 08 RW 04, Kampung Sewan Gaga, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Kamar kontrakan itu disebut-sebut sebagai tempat produksi ekstasi.

Dalam peristiwa itu, seorang penghuni kontrakan berinisial KH diamankan petugas. Belum diketahui secara pasti berapa jumlah ekstasi yang disimpan di rumah kontrakan milik Nci Hwan Nyo. Syahroni Ponco, ketua RW 04 mengatakan, penggeledahan yang dilakukan BNN itu terjadi pada Rabu (28/9) sekitar pukul 06.30.

Saat itu, Ia diminta mendampingi petugas membuka kamar kontrakan. “Di dalam kontrakan ada bubuk dan alat cetak ekstasi. Seorang pria asal Medan diduga sebagai pelaku,” kata Syahroni, Rabu (28/9/2016) siang. Sementara itu, Nci Hwan Nyo, pemilik kontrakan menuturkan, pria berinisial KH yang diamankan petugas baru satu bulan mengontrak. Kepada dirinya,

KH mengaku bekerja freelance dan kerap berpindah-pindah. “Waktu mengontrak bilangnya berdua sama temannya. Tapi ternyata sendiri,” ujarnya yang mengaku tak menyangka tempatnya disalahgunakan oleh penghuninya.

Saat ini, pihak BNN masih menggeledah rumah kontrakan tersebut. Melihat kedatangan petugas, warga Kampung Sewan Gaga berkumpul di lokasi kejadian. Belum ada keterangan resmi dari pihak BNN perihal penggerbekan tersebut.(poskota)


DKI Jakarta Siapkan Rp280 Miliar Untuk Atlet PON 
Son Heung-min 'CR7 Korea' Lagi On Fire
Warga Bukit Duri Mampu Bayar Sewa Rusun

Senin, 26 September 2016

Mami Memiliki 19 Cewek Montok dan Langsing Diamankan Polda Lampung


GULA77 - Prostitusi yang dijual lewat online diungkap Polda Lampung. Sebanyak 19 cewek berusia 18 tahunan bersama mucikari alias mami ditangkap dan hingga Senin sore masih diperiksa. Gadis belia itu ‘dijual’ rata-rata Rp 2 juta sekali kencan. Mereka ada yang langsing ada juga yang montok. Sebagian dari mereka mengaku mahasiswi dan SPG alias sales.

Untuk menjual pelacur belia itu, Si Mami memajang foto mereka. Menurut Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Lampung AKBP Ferdyan Indra Fahmi Senin (26/9), prostitusi online ini terungkap ketika polisi mendapat laporan dari masyarakat. Untuk memancing mucikari, lalu polisi menyamar dan memesan cewek-cewek itu.

Polisi sepakat bertemu dengan Minggu (25/9) malam di salah satu hotel berbintang di Bandarlampung. Setelah transaksi polisi lalu meringkus Si Mami yang diketahui bernama Maya Prinita Wulandari di depan hotel. Dari hasil pemeriksaan , terungkap, ia memiliki ‘koleksi’ 19 gadis belia.

Mami Maya mengaku telah menjalankan bisnis prostitusi onlinenya itu enam bulan dengan.  “Maya yang dipanggil Mami sudah operasi enam bulan. Modus dengan berkomunikasi dan menawarkan ke yang berminat. Juga menawarkan tipe yang diinginkan pelanggan yang lansing atau yang montok.

Dari hasil geledah isi ponsel tersangka, ada 19 orang anak buahnya. Yah boleh dibilang lumayan banyak stoknya, ” kata AKBP Ferdyan Indra Fahmi. “Lumayan sehari saya dapat fee jual mereka Rp 500 ribu setiap mereka dapat pemesan yang saya antar ke hotel. Sehari bisa dapat 8 pemesan kalau pas hari libur panjang,” ujar tersangka.

“Modus merekrut anak buahnya dengan memakai kenalan dan menggunakan media sosial. Tersangka hanya mendistribusikan saja anak buahnya. Semua kendali bisnis ini dikendalikan tersangka lewat 2 HP” ungkap Ferdyan. Seluruh anak buah tersangka berusia diatas 18 tahun. Latar belakang variatif.

Dari model, karyawati, mahasiswa hingga Pemandu Lagu. Seluruh transaksi esek-esek dilakukan di hotel. Sementara tersangka dikenakan pasal 2 UU No 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang dalam lingkup prostitusi. Hukuman dengan maksimal 12 tahun penjara.(poskota)

Minggu, 25 September 2016

Remaja Putri 16 Tahun Diculik, Minta Tebusan Rp100 Juta


GULA77 - Polisi membebaskan seorang gadis dari tangan penculik yang meminta uang tebusan Rp100 juta. Dua pria yang diduga penculik diamankan dari penyekapan di Kampung Karang Sari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Kasubag Humas Polrestro Tangerang, Kompol Triani Handayani, mengatakan penculikan terhadap FS terjadi pada Kamis (22/9/2016).

Ini bermula ketika Kosim, orangtua korban, tak mendapati anak gadisnya berada di rumahnya. Ia mencari anaknya ke rumah orangtuanya. “Menurut nenek korban, FS berpamitan ke rumah temannya. Begitu cek, ternyata korban tidak mendatangi rumah temannya itu,” kata Kompol Triani, Minggu (25/9/2016) sore.

Khawatir dengan keselamatan anaknya, sejumlah rumah teman korban di datangi Kosim. Di sana, orangtua FS mendapat informasi dara 16 tahun itu pergi dengan pria tak dikenal. “Ada saksi melihatnya bersama pria tak dikenal menuju Kampung Kramat,” papar Triani. Keesokan harinya, lanjut Triani, orangtua korban mendapat SMS dari orang tak dikenal.

Pesan tersebut berisi ancaman dan meminta uang tebusan. “Kalau lu mau anak lu selamat, kasih gua u‎ang Rp 100 juta,” ucapnya menirukan isi pesan singkat itu. Menerima laporan Kosim, petugas Polsek Pakuhaji dibantu tim Jatanras Polda Metro Jaya bergerak melakukan pencarian. Tim gabungan mendapati rumah yang dijadikan lokasi penyekapan.

“Minggu dinihari tadi, korban berhasil dibebaskan. Dua pelaku ditangkap,” ungkap Triani. Triani menjelaskan motif penculikan FS berlatar belakang ekonomi. Saat ini kedua penculik tengah diperiksa di Mapolsek Pakuhaji. “Motifnya uang tebusan,” pungkas Triani.(poskota)


Messi Indonesia Akan Bergabung Dengan Klub La Liga
BNN : Waspadalah Terhadap Peredaran Narkoba Baru
Amacio Ortega Kalahkan Bill Gates Sebagai Orang Terkaya



Jumat, 23 September 2016

ABG Cantik Mabuk Miras Diamankan Satpol PP di Padang


GULA77 - Sekumpulan remaja yang sedang asyik berpesta minuman keras (miras) dalam mobil di Jalan Bundo Kanduang, Kota Padang, Sumatera Barat 'digaruk' anggota Satpol PP Kota Padang. Salah satu gadis di bawah umur berparas cantik yang diamankan nampak sempoyongan lantaran pengaruh alkohol. .

Gadis yang diketahui berinisial AG (15) dan tinggal di kawasan Siteba itu terpaksa dipapah ke dalam mobil petugas untuk dibawa ke markas Satpol PP setempat. “Kita mengamankan perempuan masih di bawah umur dalam kondisi mabuk. Dia terjaring razia lantaran melakukan pesta minuman keras di pinggir jalan yang sudah dini hari tadi.

Supaya tidak terjadi sesuatu atau orang-orang jahil terhadap perempuannya kita bawa ke kantor Satpol PP,” terang Plt Kasatpol PP Padang, Eddy Asri. Eddy melanjutkan, setelah diperiksa, mereka nantinya akan diserahkan ke orangtua masing-masing untuk mendapat pembinaan. Selain gadis ABG mabuk, ada 13 orang lagi yang ikut terjaring dalam operasi dini hari tadi.


Mereka terjaring di beberapa kafe yang beroperasi sudah melewati batas izin operasi pada pukul 00.00 WIB. Dua wanita malam tanpa identitas berinisial SI (33) dan EK (36) juga diamankan dalam razia itu. Dalam razia di beberapa kafe, anggota Satpol PP juga berhasil menjaring empat orang tanpa kartu identitas, yakni NB (18), TD (17), AW (18), dan seorang waria berinisial RK (18).

“Yang terjaring ini akan kita selidiki bagi yang kedua kalinya terjaring akan dibawa ke panti rehabilitasi Andam Dewi, bagi yang belum akan dibina dan dipanggil orangtuanya untuk membuat surat pernyataan,” pungkasnya.(okezone)


'Floyd Mayweather Jr vs Conor McGregor' Batal
Mantan Gelandang Mu Asal Korea Kembali ke Inggris
Ojek Online Parkir Sembarangan di Pasar Minggu 



Selasa, 20 September 2016

Kapolresta Medan Siap Mengamankan Masyarakat Dari Ancaman Begal


GULA77 - Terkait pesan berantai di Media Sosial mengenai teror begal di Medan, Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh. “Itu hanya isu hoax (kabar bohong), Polresta Medan siap mengamankan warga masyarakat dari ancaman begal,” kata Mardiaz, Selasa (20/9/2016).

Namun pun demikian, Mardiaz mengajak agar masyarakat tetap berhati hati ketika beraktivitas di luar rumah. “Warga juga tetap harus berhati hati, jangan mengenakan perhiasaan dan bawaan yang menyolok,” imbuhnya. Diketahui sebelumnya sejak Senin (19/9) kemarin, sejumlah masyarakat kota Medan menerima pesan broadcast mengenai isu begal yang akan menebar teror balas dendam.

Adapun isi broadcast tersebut yakni :

“Hati hati untuk Wilayah seluruh negara indonesia, khususnya daerah Sumatera-Utara. (kota Medan dan sekitarnya).


Pihak kepolisian akan melakukan Razia besar-besaran di semua titik. Razia dilakukan dengan Gabungan mulai dari Mabes, Polda, Polres hingga Polsek. Karena banyak kerabat para Pembegal atau Genk motor yang akan membalas dendam dikarenakan rekan rekan mereka banyak yang tertangkap & ada juga yang dibakar.

Mereka berkata: “bahwasannya kami para pembegal motor akan membalas dendam atas perlakuan masyarakat yang main bakar terhadap anggota kami, bahkan akan lebih kejam & brutal di jalanan”. Mereka berjanji setiap ada pengendara sepeda motor di pagi sampai malam & dini hari akan dibacok dan dicincang.

Tolong sebarkan informasi ini bahwa mulai jam 11 malam besok sampai dini hari, penduduk dilarang ber’aktifitas keluar rumah disebabkan adanya teror balas-dendam darr komplotan pembegal dan Genk motor. Tadi siang kantor Polsek dilempari kertas yang bertulisan “Nyawa harus dibayar dengan Nyawa dan kami akan bertumbuh menjadi besar”.

Para warga dihimbau JANGAN keluar pada malam & dini hari untuk sementara, jika TIDAK ada hal-hal yg mendesak. Demikian pesan dari Humas Mabes-Polri. Bantu share yaa…demi keselamatan kawan-kawan & keluarga kita.(liputanmedan)

Berita Bohong, Keluarga Schumacher Gugat Majalah
Rasa Frustasi, Kedua Pemain MU ini Berlatih Tinju
Taksi Online Tak Punya KIR, Akan Dikandangkan



Minggu, 18 September 2016

Tangkap Pengedar Narkoba, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Massa


GULA77 - Ratusan warga mengadang polisi saat menangkap seorang pengedar narkoba jenis sabu, Dedi Pranatha Sebayang alias Bob (25), Senin (19/9/2016). Masyarakat yang meminta agar Bob dilepaskan kemudian merusak mobil dinas patroli polisi di Dusun 1, Desa Namu Ukur Utara, Kanupaten Langkat, Sumatera Utara.

Bahkan, massa juga melempari mobil patroli dengan batu. Mendapat dukungan masyarakat, Bob pun melawan dan memberontak saat akan dibawa polisi. Beruntung, polisi berhasil membawa pria yang tinggal di Dusun 1, Desa Namu Ukur Utara, Kecamatan Sei Bingai, Langkat itu ke Mapolres Binjai, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Penangkapan Bob berawal saat polisi mendapat informasi bahwa Bob pergi ke Binjai untuk belanja sabu pakai sepeda motor Yamaha Scorpio BK 3731 NF. Setelah pulang dari Binjai, polisi mencegat Bob di Dusun Lau Puyuh. Karena sudah terpojok, Bob menabrak polisi. Beruntung, polisi berhasil mengamankan pelaku. Saat polisi menggeledah, ditemukan satu paket narkoba jenis sabu seberat 1,23 gram yang disembunyikannya di dalam bungkus rokok.

Anggota Polsek Sei Bingai dipimpin Kapolsek dan Kanit Reskrim turun dengan membawa mobil dinas patroli. Namun, di lokasi masyarakat merusak dan melempari mobil dinas tersebut. Sementara Kapolsek Sei Bingai AKP L Pasaribu menjelaskan, untuk meredam amarah masyarakat, pihaknya harus menyerahkan tersangka ke Polres Binjai. Sementara itu, anggota polisi yang terluka ringan setelah ditabrak pelaku sudah mendapat perawatan.

"Anggota ada yang terluka saat ditabrak pelaku, tapi sudah aman. Saat ini hanya mobil patroli saja yang rusak, tapi tidak parah," ujar AKP L Pasaribu. Mobil patroli milik Polsek Sei Bingai rusak di bagian kaca karena terkena lemparan batu. Pintu mobil juga penyok serta bodi mobil mengalami kerusakan karena dilempari batu oleh masyarakat.(okezone)

Menghabiskan 6,5 Juta Untuk Selamatkan Ikan
Luke Shaw, Biang Kekalahan Manchester United
PKL Menunggak Retribusi Hingga Rp 300 Juta


Jumat, 16 September 2016

Krishna Murti Membantah Tuduhan Penganiayaan Terhadap Seorang Wanita


GULA77 - Komisaris Besar (Kombes) Krishna Murti membantah atas tuduhan penganiayaan terhadap seorang wanita yang beredar luas di media. Ia mengaku tidak tahu terhadap isu miring yang dituduhkan pada dirinya. "Saya tidak tahu peristiwanya apa, saya tidak tahu mengapa dikaitkan dengan berita yang berkembang di luar," ujar Krishna melalui pesan elektronik, Jumat (16/9).

Mantan Kapolsek Penjaringan itu mengaku, bahwa dirinya tidak pernah melakukan sebagai mana isu tersebut. "Mudah-mudahan ini memberi klarifikasi atas isu liar yang berkembang," tegasnya. Dia pun yakin tidak terlibat di skandal miring itu dan menyerahkan proses pemeriksaan ke Propam Mabes Polri. "Sisanya saya serahkan penyelidikan ke Propam dan semua akan terang benderang nanti," kata mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya ini.

Pemeriksaan Propam ini diamini oleh Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Muhammad Iriawan. "Laporan sejauh ini belum ada," kata Iriawan, Jumat (16/9). ia menjelaskan, "tetap pendalaman atau penyelidikan oleh propam tentang info ramai yang beredar seperti di media sudah ada dan sedang dilakukan." Ini mengindikasikan Propam Polri akan bekerja menyelidiki kebenaran informasi itu tanpa adanya laporan.

Kabar ini bahkan sampai juga ke juru bicara Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar, dia membantah adanya laporan akan penganiayaan itu. "Sumbernya dari mana, narasumbernya siapa, kan perlu klarifikasi," ucap Boy, Kamis (15/9). "Tapi kalau merasa katakanlah seseorang bahwa yang bersangkutan menjadi korban tindakan oknum tertentu, dengan terbuka Polri apakah di Mabes Divpropam menerima laporan seperti itu," timpal jenderal bintang dua ini.

Dia mengimbau kepada wanita yang menjadi korban agar mengklarifikasi atau melapor ke Propam agar bisa ditindaklanjuti. "Kita himbau terkait dengan pemberitaan itu apabila menjadi korban, disampaikan dengan baik untuk dilakukan langkah selanjutnya," kata mantan Kapolda Banten ini. Hal-hal semacam ini juga lanjut Boy menerangkan jangan ditelan mentah-mentah. "Harus dipertanyakan, apakah benar atau hanya rumor. Sejauh ini tidak ada laporan," tukas dia.(beritacenter)

Pakai Plastik Dan Berakhir ke Rumah Sakit
Leicester Buktikan Pantas Tampil di Champion
Pabrik Makanan Bayi Bebiluck Digerebek


Senin, 12 September 2016

Buat Bayar Angsuran Motor, PRT Cantik Curi Perhiasan Majikan


GULA77 - Kholifah (22), Pembantu Rumah Tangga (PRT) di Villa Bukit Cluster Paris, terpaksa dilaporkan ke Unit Resmob Polrestabes Surabaya karena wanita asal Probolinggo ini ketahunan mencuri perhiasan majikannya seberat 10,4 gram. "Tersangka sengaja mencuri pehiasan agar busa membayar angsuran motor," kata Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Bayu Indra Wiguno, Senin (11/9/2016).

Sementara dari hasil pemeriksaan, Kholifah mengaku kalau aksi pencurian itu tidak hanya sekali, melainkan sering mencuri di beberapa lokasi lain. Dalam pencurian perhiasan, wanita cantik ini menggunakan modus yakni dengan berpura-pura melamar kerja sebagai pembantu. Ketika diterima bekerja, Kholifah sangat rajin.

Sehingga majikannya menilai kalau dirinya adalah pembantu baik. Maka ketika dipercaya untuk membersihkan kamar majikan. Kholifah langsung mengambil kesempatan untuk menguras barang berharga. "Kejadian pencurian ini baru ada satu korban yang lapor polisi," imbuhnya. Mantan Kasatreskrim Polres Malang ini menambahkan tersangka bekerja di rumah di Villa Bukit Mas Cluster Paris, diketahui  baru tiga pekan.

Namun hasilnya berhasil mencuri perhiasan. "Perhiasan 10,4 gram yang dicuri di jual ke seorang yang ketemu di Jalan Jarak," tambahnya. Usai mendapatkan uang Rp 2,9 juta dari penjualan perhiasan, tersangka langsung pulang ke kampung halamannya. Disana uang tersebut digunakan untuk membayar uang muka kredit motor. "Uangnya tersisa sebesar Rp 1,4 juta," terang Bayu.(beritajatim)

Pria Jerman Rakit Sepeda Terberat di Dunia
Klub Ini Tak Terkalahkan dalam 103 Laga Kandang
Idul Adha, Ragunan Dipadati 30 Ribu Pengunjung 




Jumat, 09 September 2016

Ngaku Diperkosa Aa Gatot Hingga Hamil, Wanita ini Lapor ke Polisi


GULA77 - Seorang wanita berinisial C datang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. Dia mengaku sudah diperkosa Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Gatot Brajamusti hingga hamil. Saat diperkosa, C mengaku dalam keadaan tak sadar. Pasalnya saat kejadian dirinya tengah di bawah pengaruh narkotika lantaran dicekoki oleh pria yang akrab disapa Aa Gatot itu.

"Saat Aa Gatot melakukan itu, saya di bawah pengaruh aspat (sabu), hipnotis mungkin," kata C saat dikonfirmasi, Jumat (9/8/2016). Anehnya, kejadian itu terjadi sejak 2007-2011. Namun ia baru memberanikan diri melaporkannya saat ini setelah memiliki bayi. "Akhirnya klien saya hamil, dan punya anak. Tapi anaknya enggak pernah diakui oleh Gatot.

Tapi Gatot pernah ngomong ke beberapa saksi, kalau itu (anak C) adalah anaknya," timpal pengacara C, Andriko Saputra. Ia menceritakan bahwa kliennya sudah hamil dua kali akibat ulah Gatot. Kehamilan pertama terjadi saat usianya masih 20 tahun, dan ia gugurkan karena dipaksa oleh istri Gatot. Dan kehamilan kedua saat berusia 22 tahun.

"Klien kami juga dipaksa melakukan aborsi oleh Dewi Aminah (istri Gatot). Selama ini klien saya takut karena ada tekanan orang-orang, dan selalu diiming-imingi akan diakui anaknya," tutup Andriko. Dari pelaporan tersebut, Gatot diancam dengan Pasal 285 KUHP dan Pasal 286 KUHP dengan penjara paling lama 12 tahun.(okezone)

Sengaja Rampok Bank Untuk Jauh Dari Istrinya
Barcelona Dapat Kucuran Dana Rp2,06 Triliun
Ahok Sumbang 55 Sapi Untuk Penghuni Rusun 


Rabu, 07 September 2016

DJ Wanita Positif Narkoba dan Simpan Senpi Diamankan Polisi


GULA77 - Petugas Polda Metro Jaya mengamankan seorang wanita berprofesi sebagai 'disc jockey' (DJ) RY yang positif menggunakan narkoba dan menyimpan senjata api saat Operasi Nila di Apartemen Mediterania Gajah Mada Residence Jakarta Barat.

"Kami serahkan kasus kepemilikan senjatanya ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi John Turman. Anggota Polda Metro Jaya bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta menggelar Operasi Nila dengan sasaran penyalahgunaan narkoba pada Selasa (6/9).

Petugas juga mengamankan lima wanita lainnya yang diduga menggunakan narkoba, salah satunya berinisial V (25) yang ditemukan barang bukti tiga butir ekstasi. John menyebutkan polisi menahan V dan mengembangkan jaringan yang memasok narkoba kepada wanita tersebut.

Sementara itu, empat wanita lainnya yang terdiri dari JR (25), RO (25), DW (28), dan LA (22) yang positif mengonsumsi narkoba diserahkan kepada BNNP DKI Jakarta. "Keempat orang itu dilakukan rehabilitasi," ujar John.(antara)

Ingin Cepat Sampai, Pria ini Bikin Pesawat Capung
Indonesia Cukur Malaysia di Laga 'Comeback'
Kolong Tol Lodan Raya Dipenuhi Lapak Tambal Baru 





Senin, 05 September 2016

Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Yang Dikendalikan Seorang Narapidana


GULA77 - Dua rumah di Jalan Pukat Banting I Komplek Rahayu Mas, Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung, Deliserdang, Sumut dan di Jalan PWS, Medan, yang dijadikan tempat pembuatan narkoba jenis shabu digerebek personil Polda Sumut, Senin (5/9). Selain menangkap empat tersangka, petugas menyita barang bukti ratusan alat dan cairan pembuat shabu, kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting.

Dijelaskannya, awalnya polisi melakukan penggrebekan di Jalan Pukat Banting I setelah mendapat informasi dari warga. Kemudian, petugas melakukan pengembangan dan menggrebek lokasi di Jalan PWS, Medan. Polisi menangkap empat tersangka, Antoni alias Asen,43, Danny Tong, warga Jalan Waringin, Medan, Jhonni, penduduk Jalan PWS Medan dan Ega Halkim,45.

“Polisi masih mengembangkan kasus ini. Keempat tersangka masih diperiksa intensif oleh penyidik,”katanya. Disebutkannya, otak bisnis haram ini ternyata seorang narapidana yang menjalani hukuman seumur hidup dalam perkara serupa. “Jaringan ini dikendalikan dari Lapas (Tanjung Gusta).

Pemesanan barang baku produksi rumahan ini juga dipesan dari Lapas,”jelasnya. Satu di antara empat tersangka diringkus dalam kasus ini merupakan penghuni Lapas Tanjung Gusta, yaitu Ega Halim alias Ahui. Ega Halim dijatuhi hukuman seumur hidup pada persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Medan, pada 19 Maret 2016 lalu.(Poskota)

Pria ini Ganti Kemudi Mobil Dengan Tutup Panci
Kurniawan DY, Maju Sebagai Calon Ketua PSSI
Reskrim Metro Jaya Bongkar Penjualan Kosmetik Palsu 





Minggu, 04 September 2016

Mahasiswi UMA Medan Dirampok dan Diperkosa, Lalu Dibuang ke Binjai Tanpa Pakaian

                                                                                      foto ilustrasi

GULA77 - Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Medan Area (UMA) berinisial MA (20), dirampok, diculik dan diperk0sa. Setelah melampiaskan nafsu bejatnya, MA lalu dibuang para pelakunya ke tengah perkebunan PTPN II, Tunggorono, Kecamatan Binjai Timur, Binjai, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (4/9/2016). Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan, korban pertama kali ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan, tergeletak di tengah jalan kebun pada pukul 04.00 WIB. Tangan dan kakinya dalam kondisi terikat dengan mulut dilakban.

Ia tak mengenakan pakaian, hanya memakai telekung (mukena/pakaian shalat, Red). Tapi tak mengenakan pakaian dalam sama sekali. Oleh warga, korban lalu ditolong dan di bawah ke rumah. Setelah diberi pakaian layak, korban lalu diantar warga ke Polsek Binjai Timur untuk membuat laporan pada pukul 06.00 WIB. Diketahui, tiga warga yang menolong korban bernama Eka Syahputra, Rasheri dan Junaidi. Berdasarkan dari KTP-nya, korban diketahui warga Desa Gunung Para II, Kecamatan Dolok merawan, Serdang Bedagai (Sergai).

Ia selama ini kos di Jalan Letda Sujono, Gang Sukses No. 15, Medan Tembung, Medan. Usai menerima laporan korban, petugas Polsek Binjai Timur lalu turun ke lokasi penemuan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polres Binjai juga melakukan koordinasi dengan Polsek Kutalimbaru, Polresta Medan. Ini dilakukan karena korban ditemukan di kawasan Desa Glugur Rimbun, wilayah hukum Polsek Kutalimbaru. Saat dikonfirmasi, Kapolres Binjai AKBP Rendra M Salipu, membenarkan peristiwa tersebut.

Menurutnya, korban ditemukan warga di lokasi PTPN II yang memang sepi. Saat ditemukan warga, korban masih linglung dan trauma berat. Sebelum dibuang, korban sempat dibawa keliling ke sejumlah tempat, dan akhirnya dibuang di tempat itu. Setelah beberapa jam di Mapolres Binjai dan ditenangkan petugas, akhirnya korban bisa menjelaskan kronologis peristiwa pahit itu. Korban mengatakan, kasus itu berawal saat ia hendak pulang ke kosnya di Medan, Sabtu (3/9/2016) sekira pukul 14.00 WIB.

Dari rumahnya ia menumpang mobil taksi gelap, mobil Avanza warna hitam. Awalnya di dalam mobil ada beberapa penumpang lainnya. Tapi setelah sampai di Medan, tinggal ia seorang penumpang mobil tersebut. Tak lama kemudian, sopir menghentikan mobil tersebut di tempat sepi. Ia langsung mengancam akan membunuh korban sambil menodongkan parang. Pelaku yang belum diketahui namanya itu lalu mengikat kaki tan dangan korban. Ia lalu mengambil lakban warna kuning dan membekap mulut korban dengan lakban tersebut.

Tak sampai di situ, pelaku lalu membuka tas dan mengambil dompet korban berisi uang Rp 2 juta, kartu ATM dan HP merek Samsung. Aksi selanjutnya makin sadis. Pelaku lalu mempreteli semua pakaian korban hingga tanpa busana. Dengan buas, pelaku lalu memperk0sa korban hingga beberapa kali. Puas melakukan aksi terkutuk itu, pelaku mengambil telekung dan membungkus tubuh korban yang polos dengan pakaian shalat tersebut. “Kasusnya ditangani Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak),” tandasnya. (medansatu)

Anak Indonesia 12 Tahun Ini Jadi Mahasiswa Kanada
Ronaldinho Dikontrak Barcelona Lagi
Petugas Dinsos Dikeroyok Pengemis di Mal Citraland 





Jumat, 02 September 2016

Penyuling Gas di Bekasi Raup Untung Rp4,5 Miliar


GULA77 - Kawanan penyuling gas, berhasil meraup keuntungan Rp 4,5 miliar selama mereka beroperasi, namun aksinya berhasil dihentikan jajaran Reskrim Polresta Bekasi Kota. Mislan, 62, bersama empat karyawannya masing-masing AM, 51, BK, 54, SK dan AP, 43, ditangkap di lokasi penyulingan di Jalan Bintara 4 RT 008 RW 01 Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Jumat (2/9/2016).

“Terbongkarnya aksi mereka setelah warga melaporkan kecurigaannya,” ujar Kombes Umar S Fana, Kapolresta Bekasi Kota. Dia menyebutkan kecurigaan itu berupa kurangnya timbangan tabung gas yang mestinya 12 Kg, namun hanya 10 Kg.

Modus yang dilakukan para tersangka ini adalah, mereka memindahkan gas yang ada di tabung 3 Kg ke tabung 12 Kg, namun isinya hanya 3,5 tabung, jadi beratnya tidak sesuai dengan labe 12 Kg.

Sedangkan untuk tabung gas 50 Kg, diisi hanya 48 Kg, “Mereka membeli harga gas 3 Kg sebesar Rp 16.500 dan setelah dimasukan ke tabung gas 12 Kg, harganya menjadi 135 ribu dan tabung gas yang 50 Kg, dijual Rp 500 ribu.

“Dalam sebulan kawanan ini mendapat keuntungan Rp 75 juta dan mereka beroperasi sejak 2011,” jelas Kapolres, sambil mengatakan mereka diancam Undang-undang perlindungan konsumen ancamannya 5 tahun kurungan. Polisi menyita dua unit mobil pickup, 78 tabung gas ukuran 3 Kg , 14 tabung gas ukuran 12 Kg dan 14 tabung gas ukuran 50 Kg, lima selang beserta regulatornya dan tutup kemasan tabung.(poskota)

Nenek 100 Tahun Memenangkan Medali Emas
Mourinho Pecahkan Rekor 138 Tahun MU
Penggusuran di Rawajati, Seorang Warga Luka 





Selasa, 30 Agustus 2016

TV One Mendapat Ancaman Bom


GULA77 -  Kantor stasiun TV One di Jalan Rawa Terate II, Kawasan Industri Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur, mendapat ancaman bom, Selasa (30/8). Akibatnya, untuk mencegah hal yang tak diinginkan, hampir sebagian besar karyawan memilih keluar mencari tempat aman. Kapolsek Cakung, Kompol Armunanto Hutahean mengatakan, ancaman bom itu sendiri terjadi sekitar pukul 20:00.

Kala itu, seorang sekuriti atas nama Solihin, 40, yang menerima telepon dari orang tak dikenal. “Telepon yang berdering di lobi depan kantor diterima salah seorang petugas keamanan,” katanya, Selasa (30/8) malam. Dari pengakuan Solihin, kata kapolsek, yang berbicara adalah seorang pria.

Disitu, laki-laki yang berbicara berucap “mengatasnamakan negara Islam, bahwa gedung ini sudah ada bom” dan setelah itu langsung menutupnya. “Dari situ, si petugas langsung melaporkan hal tersebut ke komandannya dan diteruskan ke Polsek Cakung,” ujar Armunanto.

Pihaknya yang mendapat laporan itu, lanjut kapolsek, langsung menghubungi piket gegana. Hingga saat ini, penyisiran masih terus dilakukan petugas atas ancaman bom tersebut. “Petugas masih menyisir TKP, nanti kami laporkan kembali,” ungkap kapolsek.(poskota)

Sewa Seribu Taksi Berisi Iklan Maaf ke Istrinya
Atletico Beri Peringatan Pada Antoine Griezmann
Pemkot Jakarta Selatan Beri Warga Bukit Duri SP1 





Minggu, 28 Agustus 2016

Gatot Brajamusti dan Istrinya Digerebek Saat Nyabu


GULA77 - Team gabungan Satgas Merah Putih, Polres Mataram dan Polres Lombok Barat melakukan penangkapan Ketua Umum Parfi Gatot Brajamusti yang baru saja terpilih untuk ke 2 kalinya. Penggerebekan dlakukan pada Minggu malam, 28 Agustus 2016 sekitar pukul 23.00 Wib. Gatot terpilih dalam kongres yang dilakukan dari tanggal 24-28 agustus 2016, di Hotel Golden Tulip, Jalan Jendral Sudirman No 4, Selaparan, Kota mataram NTB.

Selain Gatot, petugas gabungan juga menangkap istri ketiga Gatot, Dewi Aminah, yang dinakihi sejak 13 Agustus 1995. Kedua Pelaku ditangkap di kamar hotel Golden Tulip kamar 1100. Petugas menemukan satu buah klip plastik yang berbentuk kristal putih di duga sabu dan alat hisap sabu.

Menurut Kabid Humas Mabes Polri, Irje Boy Rafli Amar, berdasarkan hasil keterangan pemeriksaan tersangka Gatot Braja Musti dan Dewi Aminah, tim Satgasus Merah Putih dibawah pimpinan AKBP Hengky Haryadi dan AKBP Heri Herryawan bersama 20 orang anggota melakukan pengeledahan terhadap rumah tersangka di jalan Jalan Niaga Hijau X No 1 Pondok Pinang, Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Ditemukan beberapa barang bukti, 30 jarum suntik, sembilan buah bong sebagai alat hisap sabu, tujuh buah cangklong sebagai alat hisap sabu, 39 buah korek dan satu bungkus pisikotropika jenis sabu yang diperkirakan berat 10 gram.(viva)

Remaja Meksiko Tewas Setelah Dicupang Pacarnya
Mourinho Mengamuk di Carrington Markas Latihan MU
Ucapannya Kasar, Ahok Tetap Didukung Ibu-ibu





Sabtu, 27 Agustus 2016

Samarkan Ganja Dengan Kopi, Trio Mahasiswa Diringkus Polisi


GULA77 - Trio mahasiswa terpaksa digelandang ke Mapolrestabes Makassar karena aksinya menyelundupkan narkoba jenis ganja seberat 4 kilogram. Dengan cara menyamarkan bau ganja dengan serbuk kopi, paket ganja tersebut dikirim via Pos Indonesia ke Bukit Manggala Permai Blok C No 2 Makassar.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Rusdi Hartono, dalam rilis pengungkapan kasus di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (27/8) petang tadi, mengungkapkan, ketiga mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar ini sudah kali kedua memasok ganja dari Provinsi Aceh. Pertama kali mereka memasok dari Aceh, mereka berhasil meloloskan ganja seberat 1 kg.

Namun beberapa waktu lalu, pihak Polrestabes Makassar mendapat informasi dari Bareskrim Mabes Polri terkait adanya pengiriman ganja via Pos Indonesia dengan tujuan Makassar. “Setelah mendapat informasi itu, kami langsung melacak alamat tujuan paket dan langsung melakukan penangkapan terhadap tiga tersangka ini,” jelas Rusdi.

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Andi Oddang Alias Odang (22) alamat Perumahan Bukit Manggala Permai Blok C2 Nipa-nipa Lama Kel. Antang Kec. Manggala Makassar. Andi Rian Kurniawan alias Rian (22) warga BTN Bulurokeng Permai Blok G2 No 12 Makassar, dan Anugrah (21) alamat Bukit Manggala Permai blok C No 2 Makassar.

Adapun kronologi penangkapannya, anggota Resmob Polrestabes Makassar melakukan penyelidikan terhadap alamat tujuan pengiriman ganja tersebut. Saat paket sampai di tujuan dan diterima oleh seseorang, anggota Resmob Polrestabes Makassar langsung melakukan penggerebekan dan menangkap pelaku bersama barang buktinya. Dari hasil interogasi terhadap Oddang, dirinya mengaku melakukan pemesanan seberat 4 kg tanpa modal.

Sekali mengedarkan ganja kering itu, ia mematok harga Rp 800 ribu per paketnya. “Nanti setelah laku semua, baru uangnya dikirim. Per kilonya dipatok harga Rp 4 juta. Saya dan teman mengedarkan ganja di Makassar dan sekitarnya,” kata Oddang. Ketiganya dikenakan pasal 111 Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.(kriminalitas)

 18 Tahun Bersama Timnas, Keane Umumkan Pensiun
Berantas Bandit Narkoba, Jangan Takut HAM
Ahok Resmikan Empat Lapangan Futsal di Monas 





Jumat, 12 Agustus 2016

Karena Miskin, Gadis 9 Tahun Dijual Ibunya Rp 5 Juta


GULA77 - Seorang ibu berinisial M tega menjual anak perempuannya telah berusia 9 tahun, Al, seharga Rp 5 juta. Motifnya ekonomi, berdalih miskin dan tak sanggup membiayai anaknya perempuanya. Kasus human trafficking ini diungkap oleh Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kepulauan Riau (Kepri).

Saat ini kasusnya tengah didalami Polresta Barelang. Seperti dilansir batamnews.co.id (grup medansatu.com), Sabtu (13/8/2016), kasus terungkap saat KPPAD Kepri mendampingi penganiayaan yang dialami Al. Bocah itu disekap di dalam rumah, tak boleh sekolah dan wajib mengerjakan seluruh pekerjaan di rumah itu oleh Y, yang belakangan diketahui bukan ibu kandungnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, akhirnya terungkap Al dijual ibunya, M, kepada Y. Gilanya, M berusaha menghilangkan asal-usul anak kandungnya tersebut. “M mengaku menerima uang Rp 5 juta dari Y, ini telah kami laporkan ke Polresta Barelang.

Dia terlibat dalam kasus ini, juga menghilangkan asal-usul anak,” ujar Komisioner KPPAD Kepri, Erry Syahrial. Kini, Al berada dalam pengawasan KPPAD, gadis malang itu dititipkan di Rumah Penitipan Sosial Anak (RPSA) Batam. “Kami akan mengawasi proses hukum kasus ini,” terangnya.(medansatu)

Majikannya Meninggal, Anjing ini Tetap Setia
Ronaldo Segera Resmikan Hotel Miliknya di Lisbon
Hari Kemerdekaan, Ancol Siapkan 171 Batang Pinang





Kamis, 11 Agustus 2016

Harta Profesor Dikuras Mantan Istri Bersama Kekasihnya


GULA77 - Terbukti menguras ATM seorang profesor hingga puluhan juta. Terdakwa Lucky Yulianita Sari (34) yang tak lain adalah mantan isteri sang profesor dihukum delapan bulan. Terdakwa dalam melakukan aksinya tidak sendirian, dia dibantu sang kekasih yakni Eko Wahyudi yang juga divonis sama. "Menghukum terdakwa dengan hukuman delapan bulan penjara," ujar hakim Harijanto dalam putusannya, Kamis (11/8/2016).

Tuntutan tersebut lebih ringan empat bulan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Samsu Effendi yang menuntut pidana penjara selama satu tahun. Perlu diketahui, nama profesor itu adalah Mustadlo, seorang dosen sebuah universitas negeri di Surabaya yang tinggal di Granit Kumala Perumnas Kota Baru Driyorejo. Sementara mantan istri yang menggarongnya adalah Lucky Yulianita Sari (34), warga Jalan Lidah Wetan, Lakarsantri.

Dan kekasihnya Lucky adalah Eko Wahyudi (22), warga Jalan Lettu Suyitno, Mulyoagung, Bojonegoro. Sebelum diperistri Mustadlo, Sari memang bekerja sebagai terapis di sebuah tempat pijat di kawasan Manyar, Surabaya. Dari pertemuan itulah mereka kemudian intens berhubungan dan akhirnya menikah. Awal menikah, hubungan mereka masih baik. Bahkan Sari dibelikan sebuah mobil. Seiring waktu, pernikahan mereka mulai hambar.

Tidak adanya anak menjadi salah satu sebab hambarnya pernikahan mereka. Untuk mengharmoniskan hubungan, mereka mengangkat anak. Pernikahan itu sedikit hangat. Namun hubungan mereka mengendur lagi. Kali ini penyebabnya adalah rasa sayang Mustadlo dirasa oleh Sari sudah tidak seperti dulu lagi. Secara kebetulan datanglah Eko. Eko sendiri dipekerjakan sebagai sopir karena Mustadlo saat itu sedang sakit sehingga tidak bisa menyetir sendiri.

Karena sering bertemu, Eko dan Sari jadi lebih dekat. Kedekatan itu membuat Sari berani curhat kepada Eko, termasuk curhat masalah pribadinya. Dari curhat itu diketahui jika pernikahan Sari indah pada awalnya. Setelahnya, Sari tidak dinafkahi secara lahir. Selain lahir, ternyata nafkah batin juga tidak diberikan oleh Mustadlo.

Mustadlo diketahui mempunyai diabetes. Dari situlah Sari kemudian mengajukan cerai. Sempat pisah ranjang, surat cerai akhirnya turun pada Desember 2015. Setelah bercerai, Sari yang sebelumnya dekat dengan Eko akhirnya berpacaran dengan Eko. Namun Sari masih mempunyai dendam kepada Mustadlo. Pasalnya Mustadlo sudah enggan mengurusi anak angkatnya lagi.

Sari kemudian memanfaatkan Eko yang masih bekerja sebagai sopir Mustadlo. Sari menyuruh Eko mengambil kartu ATM Mustadlo. Setelah ATM didapat, dikuraslah isi ATM tersebut. Selama tiga hari, sebanyak Rp 52 juta uang Mustadlo dikuras. Uang itu dibuat untuk bersenang-senang dan berbelanja barang seperti perhiasan, ponsel, dan jam tangan.(beritajatim)

Setelah Lolos dari Maut dan Menang Lotere
Michael Ballack Nyaris Merumput di Indonesia 
Pukul Warga Arab, Petugas Imigrasi Dihukum 





Selasa, 09 Agustus 2016

Pesta Ulang Tahun Siswi SMAN 3 Tanjung Balai Berakhir Dengan Tragis


GULA77 - Siswi SMA Negeri 3 Tanjung Balai, Sumut, diperkosa satpam hotel hingga tewas. Kasus ini sedang diintensifkan Polres Tanjung Balai. Ada fakta baru terkait tewasnya siswi SMAN 3 Tanjung Balai, DNA, yang tewas di hotel saat pesta ulang tahun bersama temannya. Fakta ini terungkap setelah petugas Polres Tanjung Balai menangkap seorang tersangka berinisial HS.

“Kasusnya masih terus didalami. Saat ini kita telah mengamankan seorang tersangka,” kata Kapolres Tanjungbalai AKBP Ayep Wahyu Gunawan melalui Kasubbag Humas AKP Y Sinulingga seperti dilansir metroasahan, Selasa (9/8/2016). AKP Sinulingga lalu menjelaskan kronologis tewasnya siswi SMA itu.

Menurutnya, pesta berujung petaka itu berawal saat korban janjian dengan teman sekolahnya, IP, untuk merayakan ulang tahun di Karaoke di hotel yang ada di Jalan Sudirman, Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar, Sabtu (6/8/2016) lalu. Keduanya masuk ke dalam tempat hiburan malam itu selepas maghrib. Tak lama kemudian, sejumlah teman mereka yang lain ikut bergabung.

Diduga ada sesuatu yang dikonsumsi korban, tiba-tiba saja ia tak sadarkan diri di tengah pesta ulang tahun itu. Korban kejang-kejang, mulutnya mengeluarkan buih. Teman-temannya yang panik lalu memanggil satpam. Oleh satpam itu, korban disarankan dibawa ke dalam kamar untuk ditenangkan. Bersama satpam itu, IP membopong tubuh korban ke dalam kamar. Kepada IP, satpam itu meminta agar pakaian korban dibuka.

IP pun menuruti permintaan satpam itu, hingga tinggal celana dalam yang ada di tubuh korban. Satpam itu lalu memandikan korban, dia berdalih agar korban segera siuman. “Satpam tersebut menganjurkan kepada IP agar korban dimandikan. Lalu baju korban dibuka, satpam itu pun memandikan korban, tubuhnya diletakkan di lantai beralaskan selimut,” tambah Sinulingga.

Usai dimandikan, tubuh korban dibaringkan ke tempat tidur. Sedangkan IP yang juga pusing berat diminta satpam itu untuk tidur. Sementara satpam itu mengatakan akan memijat korban agar cepat sadar. “Saat itu korban hanya mengenakan celana dalam, diduga saat IP tertidur, satpam itu memperkosa korban,” tambahnya.

Beberapa jam kemudian, IP terbangun. Ia melihat korban masih ada di sebelahnya dalam kondisi tanpa busana dan masih pingsan, sementara darah mengalir dari kemaluannya. Korban lalu dibawa IP ke Rumah Sakit (RS) Husada, dan menelepon orang tuanya. Karena kondisinya terlalu parah, nyawa korban tak terselamatkan setelah beberapa saat ditangani petugas medis. “Sembari menunggu hasil otopsi, kita terus melakungan pengembangan,” tandasnya.(medansatu)

Selamatkan Nyawa Istrinya Malah Ditusuk
10 Pemain Termahal Dunia Saat Ini
Pengamen Salah Tangkap Ingin Buka Usaha





Senin, 08 Agustus 2016

Polres Malang Berhasil Meringkus Komplotan Pengandakan Uang Sebesar Rp 1,3 Miliar


GULA77 - Tim Jatanras Reserse Kriminal Polres Malang berhasil meringkus dua orang tersangka pengganda uang palsu. Kedua pelaku atas nama Hilman Sanjaya alias Gus Ali (42), warga Jalan KH.Malik, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Serta M.Effendi alias Gus Mad (45), warga Jalan Banyuanyar, Desa Ketawang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Dari tangan kedua tersangka, Polisi menyita barang bukti berupa uang pecahan seratus ribu rupiah senilai lebih dari Rp.1,3 miliar rupiah dan mobil Honda Jazz nopol W 776 S milik rental. Selain kategori uang palsu, ratusan lembar di antaranya berupa uang mainan. Dalam kertas uang tersebut bahkan tertulis uang souvenir.

Kepala Reserse Kriminal Polres Malang, AKP Adam Purbantoro pada awak media, Senin (8/8/2016) sore menjelaskan, pelaku adalah komplotan pengganda uang palsu. “Untuk menjerat korbanya, pelaku menyakinkan pada korban jika bisa menggandaan uang melalui sebuah ritual khusus,”  ungkapnya. Menurut Adam,  kedua tersangka di tangkap di sebuah hotel di kawasan Gunung Kawi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang.

Modus operandi tersangka, setelah korban seorang pasangan suami istri bernama Rani dan Ipal warga Jawa Barat, mendatangi pelaku jika berniat mencari obat untuk bisa menyembuhkan penyakitnya. Namun oleh tersangka, korban justru di pameri uang satu tas senilai Rp 1,3 miliar. “Uang yang ditunjukkan pada korban ini palsu. Uang mainan dan souvenir. Guna menyakinkan korban, uang palsu itu ditunjukkan sekilas saja,” paparnya.

Pada korban, tersangka berdalih bisa menggandakan uang cukup banyak. Setelah korban tergiur, barulah kawanan tersangka ini beraksi dengan ritual khusus. “Dari pemeriksaan korban diminta membayar Rp. 8 juta jika ingin dapat uang banyak. Dilain tempat, tersangka ini juga meminta Rp. 20 juta dan Rp. 15 juta dari para korbanya,” terang Adam. Ia menambahkan, dari hasil penyidikan, kawanan tersangka sudah beraksi lebih dari 5 kali.

Uang palsu itu di dapat dari seseorang. Karena kualitas uang palsu sangat buruk, kawanan tersangka hanya menunjukkan sekilas pada korbanya dan berjanji bisa menggandakan uang dengan ritual khusus lebih dahulu. “Komplotan tersangka sudah beraksi di 5 tempat. Di antaranya 2 kali beraksi di Jakarta dan Surabaya 3 kali. Kedua pelaku kita jerat pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan hukuman maksimal lima tahun penjara,” pungkas Adam.(beritajatim)

Keluar Dari Bank, Duit Rp.714 juta Nyaris Raib
Pogba Menjalani Tes Medis di Man United
Komunitas Penyapu Ranjau Paku Diancam




Sabtu, 06 Agustus 2016

Gerebek Narkoba, Puluhan Warga Mengamuk Sepeda Motor Polisi di Bakar


GULA77 - Puluhan warga Medan Marelan mengamuk. Mereka menyerang polisi yang menangkap tersangka pengedar sabu. Tak cuma itu, sepeda motor polisi juga mereka dorong ke tengah jalan lalu dibakar hingga tinggal rangka. Peristiwa ini terjadi di Lingkungan XXI Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Marelan, Medan, Sabtu petang (6/8/2016).

Meski diserang warga namun polisi tetap berhasil membawa tersangka pengedar narkoba dan menangkap provokator yang menghasut warga. Kejadian berawal saat sejumlah petugas Satres Narkoba Polres Belawan menggerebek rumah seorang wanita pengedar sabu berinisial Sup (50). Meski melakukan perlawanan, petugas akhirnya berhasil menangkap wanita paroh baya tersebut.

Namun saat akan membawa Sup ke Mapolres Belawan, tiba-tiba saja ada seorang pria yang diketahui bernama Ijal memprovokasi warga. Ia meneriaki petugas dengan sebutan rampok. Warga pun terpancing dan melempari petugas dengan batu. Sejumlah warga bahkan terlihat mengejar petugas. Pria provokator itu akhirnya berhasil ditangkap. Bersama Sup, ia lalu digelandang petugas.

Warga yang emosi lalu mendorong sepeda motor milik Aipda Johanes Simanjuntak ke tengah jalan dan membakarnya. Setelah api dapat dipadamkan, sepeda motor Aipda Johanes dibawa ke Mapolres Belawan sebagai barang bukti. Sementara dari tangan Sup, petugas berhasil mengamankan barang bukti 10 gram sabu. “Kasusnya masih kita kembangkan,” kata Kasat Res Narkoba Polres Pelabuhan Belawan, AKP Dedi Kurniawan, saat dikonfirmasi wartawan.(medansatu)

Natasha Obama Magang di Restoran Seafood
Memphis Depay Senantiasa Menunjukkan Gaya Hidup Mewahnya
Puluhan WNA Asal Afrika Terjaring Razia di Tanah Abang





Kamis, 04 Agustus 2016

Tak Tahan Melihat Kemolekan Tubuh Korban, I Made AS Berujung Dipenjara


GULA77 - Nekat ingin berhubungan intim dengan istri orang, pria bernama I Made AS alias Pak Mio (27) berujung meringkuk di sel tahanan Mapolsek Baturiti, Tabanan. Pelaku kedapatan menyentuh organ intim korban berinisial NME. Kapolsek Baturiti Kompol Gede Made Surya Atmaja membenarkan adanya kejadian tersebut dan kini pelaku masih diperiksa penyidik.

"Ya benar, ada laporan tentang kejadian itu pada hari Rabu kemarin. Pelaku sudah kami amankan," katanya, Jumat, Agustus 2016. Kejadian bermula saat NME bersama anaknya sedang berada di ladang untuk menanam buncis sekira pukul 09.00 Wita, Rabu 3 Juli 2016. Lalu pelaku berada di tempat yang sama untuk berburu burung. Melihat kemolekan tubuh NME, I Made AS berniat melakukan hal bejat. Padahal ketika itu ada anak korban yang mendampingi.

Lantas, pelaku memberanikan diri mendekat dan berpura-pura menanyakan suami NME. NME pun menjawab bahwa suaminya sedang kondangan, dan tanpa basa-basi lagi pelaku mulai merayu perempuan beranak satu itu, namun korban menolaknya. Tak berhenti sampai di situ, pelaku juga sempat merayu korban berkali-kali untuk mau melakukan hubungan intim tersebut. Tak puas dengan penolakan korban, I Made AS merayu kembali dengan melakukan modus lain dengan berpura-pura meminjam korek api pada pukul 14.00 wita.

Spontan pria yang diketahui masih memiliki hubungan erat dengan korban itu langsung memeluknya dan tangan kirinya memegang organ vital hingga NME tersungkur. Sang anak yang melihat kejadian tersebut lantas berteriak dan menangis hingga akhirnya pelaku melepaskan dekapannya dan langsung lari terbirit-birit. Kemudian, korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Baturiti dan pelaku langsung diamankan petugas.(beritacenter)

Wanita ini Tak Pernah Mandi Selama 30 Tahun
Ibra Kirim Mobil Mewahnya ke Manchester
Tambora Kampung Terpadat se-Asia Tenggara 





Rabu, 03 Agustus 2016

Astagfirullah! Demi Mendapatkan Uang Asuransi, Anak Tabrak Ibu Kandungnya Hingga Tewas


GULA77 - Demi mendapatkan uang asuransi, seorang anak di Balige, Toba Samosir (Tobasa), Rikardo Parinando Pardede (26), tega menabrak ibu kandungnya sendiri, Ratina br Tampubolon (54), hingga tewas mengenaskan. Usai menabrak mati ibu kandungnya, Rikardo pun merekayasa kasus pembunuhan berencana itu.

Ia merekayasa seolah-olah ibunya tewas akibat tabrak lari di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Balige-Tarutung, Taput, tepatnya di Desa Longat, Kecamatan Balige, Tobasa. Warga Desa Hauma Bange, Kecamatan Balige, ini ditabrak dari belakang saat berjalan kaki usai berjualan kacang rebus. Kondisinya sangat mengenaskan.

Di mayatnya terdapat luka robek di bagian kening, luka di mulut dan pinggul remuk. Informasi yang dihimpun, Kamis (4/8/2016) menyebutkan, kasus ini terjadi pada Jumat malam (29/7/2016), dan baru terungkap oleh Polres Tobasa, beberapa hari kemudian. Awalnya Rikardo berhasil mengelabui polisi dengan sandiwaranya. Saat olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan mobil pick up Nopol BK 8044 DD yang terperosok ke parit.

Tapi pemilik mobil tak diketahui, dan diduga telah melarikan diri. Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, akhirnya diketahui mobil tersebut milik Rikardo, anak kandung korban. Namun polisi tak langsung menuduh Rikardo, dan memilih melakukan penyelidikan secara mendalam. Apalagi Rikardo terlihat sangat bersedih, ia juga menangis histeris saat ibunya dikuburkan.

Namun warga desa sudah kalap, berdasarkan kejanggalan yang ditemukan, mereka yakin Rikardo-lah pelaku pembunuhan ibunya sendiri. Untuk menghindari aksi anarkis warga, polisi kemudian mengamankan Rikardo. “Kalau tidak diamankan, begitu selesai penguburan almarhum, dia (Rikardo) mungkin jadi bulan-bulanan warga. Sebab warga sudah geram,” tutur Binahar Napitupulu, tokoh pemuda di Balige, seperti dilansir metrosiantar, Kamis (4/8/2016).(medansatu)

Mengayuh Sepeda Gerobaknya Selama Tiga Tahun
Model Seksi Bongkar Rahasia Messi Diatas Ranjang
50 Gerobak Dagang Dibagikan Untuk Penghuni Rusun Pesakih





Senin, 01 Agustus 2016

12 Remaja Diperkerjakan Sebagai Trapis di Panti Pijat, Diiming-imingi Gaji 20 Juta


GULA77 - Sebanyak 12 remaja berusia 12 hingga 15 tahun dipekerjakan sebagai terapis di panti pijat esek-esek di Bali. Ke-12 remaja ini juga mengaku ditipu oleh perekrut dengan diiming-imingi gaji hingga Rp 20 juta per bulan ditambah fee sebesar Rp 100 ribu untuk sekali melakukan terapi dan kebebasan pulang kampung kapan saja mereka mau.

“Namun mereka hanya digaji Rp 6 juta ditambah uang tip Rp 100 ribu,” kata Kasubdit III Dirtipidum Bareskrim Polri, Kombes Umar Surya Fana kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/8). Bukan hanya itu, anak-anak tersebut juga tak boleh keluar penampungan selama 24 jam dengan alasan untuk dikarantina.

“Perlakuan yang mereka terima sungguh tidak layak, seperti disakiti dan kadang dilecehkan secara seksual,” tambahnya. Ke-12 remaja itu berasal dari beberapa daerah seperti Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan. Sayangnya, hingga kini, dalang di balik bisnis esek-esek ini belum juga tertangkap.

Jika ditangkap, pelaku akan dijerat sesuai dengan sangkaan primer Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara minimal lima tahun dan subsider undang-undang TPPO dengan ancaman hukuman minimal tiga tahun penjara. “Kami belum bisa beri tahu di mana tempatnya, karena ini memerlukan penyelidikan secara intensif. Jika tertangkap, maka akan kami beberkan siapa pelaku dan di mana lokasi panti pijatnya,” ungkap Umar.(kriminalitas)

Terkatung-katung 10 Hari di Bandara Akibat Cinta Online
Mantan Bintang Inter Milan dan Brasil Kini Hidup Melarat
Bisnis Pakaian Bekas Meraih Miliaran Dengan Tulisan SNI



Minggu, 31 Juli 2016

Ancam Edarkan Foto Vulgar, Sepasang Kekasih Dibekuk Polisi


GULA77 - Petugas Polda Metro Jaya meringkus pasangan kekasih Mohammad Junior (30) dan Nurfia (23) yang mengancam akan menyebarkan foto musem seorang pria berinisial JJ. "Pelaku mengancam akan menyebarkan foto musem korban jika tidak memberikan uang," kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Hendy F Kurniawan di Jakarta, Senin (1/08).

Hendy menjelaskan awalnya Nurfia berkenalan dengan korban JJ melalui media sosial (facebook). Pelaku mengirimkan foto tanpa busana, kemudian korban juga mengirimkan foto mesum yang memperlihatkan bagian pinggang ke bawah melalui facebook kepada Nurfia. Hendy menyebutkan keduanya terlibat komunikasi yang intens, bahkan saling mengirimkan foto dokumentasi yang vulgar.

Nurfia mengancam korban akan menyebarkan foto mesum jika tidak mengirimkan sejumlah uang. Hendy menuturkan korban JJ sempat mengirimkan sejumlah uang kepada pelaku sejak Januari 2015 hingga Juli 2016. Korban melaporkan pelaku ke Polda Metro Jaya karena tindak pidana pemerasan dengan modus mengancam menyebarkan foto mesum.

Berdasarkan laporan itu, tim Unit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya pimpinan Ajun Komisaris Polisi Rovan Richard Mahenu menangkap Nurfia dan kekasihnya Mohammad Unior di Jalan Kemandoran Pekayon Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (1/8) pukul 01.00 WIB.(beritacenter)

Pemilik Restoran Dipaksa Makan Kecoaknya
Gol Indah Ibrahimovic Bersama Manchester United
Ahok : Taman Pandang Istana Bagi Pendemo



 

Jumat, 29 Juli 2016

Budi Waseso : BNN Tidak Pernah Terima Rp450 Miliar dari Freddy Budiman


GULA77 - Badan Narkotika Nasional (BNN) merespon beredarnya tulisan di media sosial tentang pengakuan gembong narkoba yang mengucurkan dana besar ke instansi tersebut. Komjen Budi Waseso, Kepala BNN, menyanggahnya. Buwas, sapaan Budi Waseso, menegaskan lembaga yang dipimpinnya tetap pada komitmen pemberantasan dan peredaran gelap narkotika. “Kami akan berantas peredaran narkotika hingga ke akar-akarnya.

Kami juga mendukung terciptanya aparat penegak hukum yang bersih,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (29/7/2016). BNN meminta orang yang mengatasnamakan Harris Azhar selaku penulis berita tersebut, dapat membuktikan yang diungkapkan Freddy Budiman dalam kesaksiannya. “Kami juga mendukung aparat penegak hukum dalam mengusut tuntas kebenaran berita tersebut,” ujarnya. Menurut mantan Kabareskrim ini, jika oknum BNN terbukti membantu Freddy Budiman, maka akan ada tindakan tegas sesuai ketentuan perundang-undangan.

“BNN akan memberikan sanksi tegas dan kertas sesuai aturan hukum yang berlaku,” katanya. Sebelumnya ramai beredar di media sosial adanya tulisan Haris Azhar dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Dalam tulisan ‘Cerita Busuk dari Seorang Bandit’ itu, disampaikan juga perbincangannya pada 2014 dengan gembong narkoba Freddy Budiman yang baru saja dieksekusi mati pada Jumat (29/6/2016) dini hari.

Dalam tulisan itu terdapat kutipan ucapan Freddy, ”Dalam hitungan saya, selama beberapa tahun kerja menyelundupkan narkoba, saya sudah memberi uang 450 miliar ke BNN. Saya sudah kasih 90 miliar ke pejabat tertentu di Mabes Polri.” Freddy diesksekusi di Nusakambangan setelah divonis bersalah karena menyeludupkan 1,4 jura ekstasi dari Tiongkok. Penyelundupan dilakukan pada 2011.(Poskota)

Tragis! Bocah 7 Tahun Tewas Dilemparan Batu Oleh Gajah
Gary Neville Bangun Gedung Pencakar Langit 3,4 T
1,5 Ton Mi Kuning Berformalin Ditemukan di Pasar Klender



Rabu, 27 Juli 2016

Dengan Modal Acak Nomer Telepon, Deri Berhasil Tiduri Remaja Putri Kenalannya


GULA77 - Nahas nasib ABG perempuan berusia 15 tahun berinisial MM yang menjadi korban pemerrkosaan pemuda yang baru dikenalnya. Pelaku pemerkosaan bernama Deri Nuryanyo (20), warga Kampung Pokopen, Desa Tambun, Kabupaten Bekasi. Kapolsek Tambun, Kompol Puji Hardi mengatakan, Deri ditangkap berdasarkan laporan orangtua MM ke Mapolsek Tambun.

"Tersangka kami amankan tanpa perlawanan," kata Puji, Rabu, 27 Juli 2016. Kejadian pemerkosaan berawal, ketika korban menerima panggilan telepon nyasar. Deri sengaja menelepon nomor secara acak, dengan tujuan mencari mangsa. MM, pun terjerat dan mulai sering berkomunikasi dengan Deri. "Akhirnya mereka janjian dan sampai pulang pagi," imbuhnya. Pemerkosaan dilakukan Deri pada Senin (18/07).

Empat hari kemudian, orangtua korban baru mengetahui anaknya diperkosa, setelah MM menceritakan semuanya. "Korban diinterograsi setelah pulang pagi usai bermalam dengan pelaku," jelasnya. Tak terima anaknya ditiduri pelaku, orangtua korban, Ujang Maulana melaporkan Deri ke Polsek Tambun. Akibat perbuatannya, Deri dijerat Pasal 81 dan 82 UU No 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun.(beritacenter)

Orang Utan Kecanduan Narkoba Dideportasi Oleh Kuwait
Sakho Dipulangkan Karena Tak Hormati Peraturan klub
Sewa Lahan Naik 450%, Pengusaha Ikan Terancam Bangkrut




Selasa, 26 Juli 2016

Dua Cewek Dibekuk, Curi Perhiasan Batu Alam di Serpong


GULA77 - Curi belasan hiasan kristal dan batu alam, dua dara di Serpong, Tangerang Selatan ditangkap polisi. Keduanya diamankan petugas di area Parkir Timur (Parkit) Senayan, Jakarta Pusat. Tersangka Ira Agusta (24) dan Megawati Panca Setia tak bisa berkelit ketika tim buser menyergapnya.

Dari tangan keduanya, petugas menyita barang bukti berupa 6 hiasan kristal dan 6 hiasan batu alam milik Tri Asto Cahyono. Guna kepentingan penyelidikan, kedua dara manis itu selanjutnya diamankan ke Polsek Serpong. Humas Polres Tangerang Selatan AKP Mansuri mengatakan, aksi pencurian terjadi di Komplek Taman Giri Loka, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Dari laporan tersebut, tim buser kemudian melakukan penyisiran hingga ke area Parkit Senayan, Jakarta Pusat.

Diduga kuat di tempat tersebut, keduanya mencoba menjual barang curiannya. “Pelaku akhirnya diamankan di Parkir Timur Senayan,” ujar Mansuri. Polisi selanjutnya membawa kedua wanita tersebut berikut barang bukti ke Mapolsek Serpong. Kasus pencurian hiasan itu masih diselidiki pihak kepolisian. “Kasusnya masih diselidiki Polsek Serpong,” kata Mansuri.(Poskota)

Mahasiswi Cantik Lelang Perawan Lewat Online
Chelsea Datangkan Carlos Tevez dari Boca Juniors
Pemprov DKI Sudah Temukan 230 Makam Fiktif